Pasar mobil listrik Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data terbaru dari Kelley Blue Book EV Q1 2025 mencatat penjualan 296.227 unit mobil listrik pada Januari-Maret 2025, meningkat 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tesla masih merajai pasar dengan pangsa 43,5%, diikuti oleh merek-merek AS seperti Ford dan Chevrolet.
Namun, ada satu hal yang mencolok: tidak ada satu pun merek mobil listrik China yang masuk dalam daftar mobil listrik terlaris di AS. Padahal, di Indonesia, merek-merek seperti BYD, Chery, dan Wuling justru menjadi primadona berkat penjualan mobil listrik mereka. Lantas, apa yang menyebabkan perbedaan ini?
Tarif Impor Tinggi Jadi Penghalang Utama
Menurut laporan CNN International, salah satu penyebab utama absennya mobil listrik China di pasar AS adalah tarif impor yang tinggi. Kebijakan ini secara signifikan meningkatkan harga jual mobil-mobil China, membuatnya kurang kompetitif dibandingkan merek-merek lokal maupun merek asing lainnya yang telah memiliki fasilitas produksi di AS.
Ambisi Global BYD Terbentur Tembok AS
BYD, raksasa mobil listrik asal Tiongkok, telah menunjukkan ambisi globalnya dengan berekspansi ke berbagai negara. Namun, AS menjadi pengecualian penting dalam peta ekspansi mereka. Meskipun tidak hadir di AS, BYD terus berinovasi dan mencetak prestasi di pasar lain, bahkan berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan tahunan.
Inovasi BYD yang Mengguncang Pasar Global
BYD tidak hanya unggul dalam penjualan, tetapi juga dalam inovasi teknologi. Mereka telah meluncurkan teknologi pengisian baterai revolusioner yang diklaim mampu menambah jarak tempuh 250 mil hanya dalam lima menit. Selain itu, BYD juga memperkenalkan "God’s Eye," sebuah sistem bantuan pengemudi canggih yang menyaingi fitur swakemudi Full Self-Driving Tesla. Hebatnya lagi, fitur ini ditawarkan tanpa biaya tambahan untuk sebagian besar mobil mereka.
"Mereka tidak berpuas diri, seperti yang Anda lihat dari pengumuman God’s Eye dan pengumuman pengisian daya yang cepat," kata Tu Le, pendiri dan direktur pelaksana perusahaan konsultan Sino Auto Insights.
"Mereka puas untuk mendorong batas dan mengatur langkah untuk seluruh dunia," tambahnya lagi.
Dominasi Tesla Masih Kuat
Meskipun BYD menunjukkan potensi besar, Tesla masih memegang kendali pasar mobil listrik AS. Model Y dan Model 3 menjadi kontributor utama penjualan Tesla, meskipun penjualan Model Y mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Merek-merek lain seperti Ford, Chevrolet, Honda, dan Hyundai juga turut meramaikan pasar dengan model-model andalan mereka.
Berikut adalah daftar 10 model mobil listrik terlaris di AS pada kuartal pertama 2025:
- Tesla Model Y: 65.051 unit
- Tesla Model 3: 52.520 unit
- Ford Mustang Mach E: 11.607 unit
- Chevrolet Equinox: 10.329 unit
- Honda Prologue: 9.561 unit
- Hyundai Ioniq 5: 8.611 unit
- VW ID.4: 7.663 unit
- Ford F-150 Lightning: 7.187 unit
- BMW i4: 7.125 unit
- Tesla Cybertruck: 6.406 unit
Masa depan mobil listrik China di AS masih belum pasti. Namun, dengan inovasi teknologi yang terus berkembang dan potensi untuk menekan biaya produksi, bukan tidak mungkin merek-merek China suatu saat akan mampu menembus tembok tarif impor dan bersaing di pasar mobil listrik terbesar kedua di dunia ini.