Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru saja merasakan sensasi mengendarai Toyota Crown Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) di ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025, Jakarta. Mobil ramah lingkungan bertenaga hidrogen ini sukses membuat Bahlil terkesan. Namun, ada cerita menarik di balik kekagumannya itu.

Usai menjajal Crown FCEV, Bahlil berkelakar bahwa gaji seorang menteri tidak akan cukup untuk membeli mobil canggih tersebut. "Gaji gue nggak cukup bos, harus cicil. Terkecuali ambil uang tabungan," ujarnya, saat ditanya soal ketertarikannya pada mobil hidrogen itu.

Pernyataan ini tentu mengundang perhatian, mengingat Bahlil tercatat memiliki harta kekayaan yang cukup fantastis. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total harta Bahlil mencapai Rp 310,42 miliar. Meski demikian, koleksi kendaraannya terbilang sederhana, hanya terdiri dari Toyota Harrier tahun 2007 dan Honda CR-V tahun 2010, dengan total nilai Rp 98,4 juta.

Lantas, berapa sebenarnya gaji seorang menteri di Indonesia? Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2000, gaji pokok seorang menteri adalah Rp 5.040.000 per bulan. Angka ini belum mengalami perubahan selama lebih dari dua dekade.

Namun, perlu diingat bahwa seorang menteri juga menerima berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. PP 50 Tahun 1980 mengatur bahwa menteri berhak menerima tunjangan kinerja, tunjangan suami/istri, tunjangan anak, dan tunjangan jabatan. Khusus untuk tunjangan jabatan, besarannya diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 68 Tahun 2001, yaitu sebesar Rp 13.608.000 per bulan.

Selain itu, Menteri ESDM juga mendapatkan dana operasional yang fleksibel, sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) masing-masing kementerian. Dana ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional kementerian, dengan tetap memperhatikan prinsip efektivitas dan efisiensi.

Toyota Crown FCEV yang dijajal Bahlil sendiri merupakan mobil impor yang didatangkan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk keperluan studi. Mobil ini diproduksi di Jepang dan mengandalkan mesin yang sama dengan Toyota Mirai generasi kedua. Dengan tangki hidrogen penuh, mobil ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 820 Km dengan waktu pengisian hanya 3 menit.

Saat peluncurannya di Jepang pada tahun 2023, Toyota Crown FCEV dibanderol sekitar 8,3 juta yen atau sekitar Rp 974 jutaan.

Bahlil sendiri memberikan kesan positif terhadap performa mobil hidrogen ini. "Mobilnya, suspensinya, stabilizer-nya ya. Bagus sekali," ujarnya. Ia juga memuji kestabilan mobil saat dikendarai dan kemampuan menikungnya yang mumpuni.

Kehadiran Toyota Crown FCEV di Indonesia menjadi sinyal positif bagi pengembangan kendaraan ramah lingkungan, khususnya yang menggunakan teknologi hidrogen. Meski harganya masih tergolong mahal, diharapkan teknologi ini akan semakin terjangkau di masa depan, sehingga dapat berkontribusi pada upaya mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini