Paris – Pecinta motor gede (moge) di Prancis kini tengah demam Harley-Davidson. Bukan karena model baru atau diskon besar-besaran, melainkan karena kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa akan membuat harga moge ikonik asal AS ini melambung tinggi.
Pantauan di sejumlah dealer Harley-Davidson di sekitar Paris menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan. Para penghobi moge bergegas membeli Harley-Davidson impian mereka sebelum tarif impor yang diberlakukan sebagai dampak perang dagang benar-benar memukul harga.
"Ini saatnya atau tidak sama sekali. Jika tarif diberlakukan, harga Harley-Davidson akan menjadi sangat mahal," ujar Stephane Roger, seorang penggemar moge yang tengah mempertimbangkan untuk membeli Harley-Davidson, kepada media setempat.
Kekhawatiran ini muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, sempat menangguhkan tarif impor untuk sejumlah negara, termasuk Uni Eropa. Namun, penangguhan ini bersifat sementara dan Uni Eropa pun melakukan hal serupa, mengindikasikan bahwa tarif tinggi bisa kembali diterapkan jika negosiasi perdagangan gagal.
"Jika tarif jadi naik, orang biasa seperti saya tidak akan mampu lagi membeli Harley-Davidson," kata Theo Mottet, seorang tentara Prancis yang juga mengincar Harley-Davidson.
Meskipun Trump telah menunda penerapan tarif impor selama 90 hari untuk sebagian besar mitra dagang AS dan Uni Eropa, langkah ini dilihat sebagai respons terhadap sanksi yang diberlakukan AS atas praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.
Tarif impor yang ditangguhkan tersebut berkisar antara 20% hingga 46%, tergantung pada negara mitra dagang. Namun, tarif dasar sebesar 10% tetap berlaku untuk semua impor. Penundaan ini tidak berlaku untuk tarif yang sudah diterapkan sebelumnya, seperti tarif untuk baja, aluminium, mobil, dan suku cadang kendaraan.
Kondisi ini membuat para penghobi moge di Prancis semakin waspada dan bergegas membeli Harley-Davidson sebelum harga benar-benar melambung. Mereka khawatir bahwa tarif impor yang tinggi akan membuat moge impian mereka menjadi barang mewah yang tidak terjangkau.
