Jakarta – Pasar otomotif Indonesia kembali dikejutkan dengan performa produsen mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD). Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa BYD berhasil menduduki peringkat ke-6 merek mobil terlaris di Indonesia pada bulan Maret 2025. Pencapaian ini menandakan pergeseran kekuatan yang signifikan dan mulai mengancam dominasi pabrikan Jepang yang telah lama bercokol di tanah air.
Dengan total penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) sebanyak 3.205 unit, BYD berhasil mengungguli Hyundai dan hanya terpaut tipis sekitar 1.200 unit dari Suzuki. Sementara itu, merek-merek mobil China lainnya seperti Wuling dan Chery terus berupaya mengejar ketertinggalan, meskipun masih harus bersaing dengan kendaraan niaga dari Hino, Isuzu, dan Mitsubishi Fuso.
Toyota masih memimpin pasar dengan penjualan wholesales sebanyak 22.476 unit, menguasai 31,7% pangsa pasar. Diikuti oleh Daihatsu (13.057 unit), Honda (6.303 unit), Mitsubishi Motors (5.769 unit), dan Suzuki (4.442 unit) yang melengkapi lima besar.
Pada penjualan ritel (dari dealer ke konsumen), urutan lima besar tidak berubah, namun dengan volume yang lebih besar. Toyota mencatat 24.514 unit, Daihatsu 13.111 unit, Honda 8.165 unit, Mitsubishi Motors 6.372 unit, dan Suzuki 5.006 unit. BYD sendiri mencatatkan penjualan ritel sebanyak 2.870 unit.
Pencapaian BYD ini merupakan yang pertama kalinya bagi pabrikan asal Shenzen tersebut untuk menembus posisi strategis di pasar otomotif nasional. Meskipun demikian, performa BYD di tiga bulan pertama tahun 2025 menunjukkan fluktuasi. Setelah berhasil masuk 10 besar pada Januari, mereka sempat terperosok ke posisi ke-12 pada Februari dengan penjualan 1.399 unit. Sementara itu, Hyundai yang sebelumnya cukup konsisten, harus rela turun ke peringkat ke-7.
Analis otomotif melihat bahwa keberhasilan BYD tidak hanya didorong oleh tren kendaraan listrik yang semakin meningkat, tetapi juga oleh strategi harga yang kompetitif serta fitur-fitur inovatif yang ditawarkan. Kehadiran BYD di pasar Indonesia memaksa pabrikan lain untuk berbenah dan berinovasi, sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan mendapatkan nilai yang lebih baik.
Meskipun persaingan di pasar otomotif Indonesia semakin ketat, dominasi merek-merek Jepang masih cukup kuat. Namun, dengan pertumbuhan yang pesat dan dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik, bukan tidak mungkin BYD dan merek-merek China lainnya akan terus mengguncang pasar dan mengubah peta persaingan di masa depan. Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana para pemain lama akan merespons tantangan ini? Waktu yang akan menjawab.