Gresik – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di ruas jalan tol Krian-Gresik yang belum rampung, ketika sebuah sedan BMW terjun bebas. Kejadian ini diduga kuat akibat pengemudi yang terlalu bergantung pada panduan navigasi digital, Google Maps. Peristiwa ini menjadi sorotan tajam, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga menarik perhatian media internasional.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu malam, 5 April 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut keterangan dari Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda, mobil BMW tersebut melaju dari arah Krian menuju Bunder. Pengemudi, yang tidak disebutkan namanya, mengikuti arahan Google Maps yang menyuruhnya untuk terus melaju lurus.
Ironisnya, arahan tersebut mengabaikan fakta bahwa ruas jalan tol tersebut belum sepenuhnya tersambung. "Meskipun ada barrier, pengemudi menerobos karena melihat adanya celah yang cukup untuk dilalui mobil," ujar AKP Rizki pada hari Minggu (6/4). Keputusan fatal ini berujung pada mobil yang terjun dari ketinggian sekitar 10 meter dan terhempas sejauh 12 meter.
Keberuntungan masih berpihak pada para penumpang BMW bernopol P 805 INI. Meskipun terjatuh dari ketinggian yang cukup signifikan, seluruh penumpang dilaporkan selamat.
Insiden ini kembali memicu perdebatan tentang akurasi dan reliabilitas aplikasi navigasi digital, khususnya Google Maps. Walaupun memberikan kemudahan dalam perjalanan, kasus ini menjadi pengingat penting bagi pengemudi untuk tidak sepenuhnya menggantungkan diri pada teknologi. Verifikasi visual terhadap kondisi jalan dan rambu-rambu lalu lintas tetap menjadi hal yang krusial untuk keselamatan berkendara.
Kejadian ini juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara pengembang aplikasi peta digital dengan pihak pengelola jalan tol. Informasi yang akurat dan up-to-date tentang kondisi jalan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Insiden BMW terjun bebas ini kini menjadi viral di media sosial, dengan rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik kejadian. Video tersebut telah dilihat jutaan kali dan memicu diskusi hangat tentang bahaya mengandalkan aplikasi navigasi tanpa verifikasi manual.