Knalpot, komponen krusial pada sepeda motor, bertugas menyalurkan gas sisa pembakaran dari mesin. Desain standar pabrikan dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan suara yang halus dan meminimalkan emisi gas buang. Pertanyaannya, perlukah knalpot standar ini dirawat secara khusus?
Berbeda dengan knalpot racing yang memerlukan perhatian ekstra, knalpot standar umumnya minim perawatan. Victor Assani, pakar dari salah satu produsen motor ternama, menegaskan bahwa perawatan khusus, apalagi sampai menyentuh catalytic converter, tidak diperlukan pada knalpot standar.
Namun, satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah munculnya asap putih dari knalpot. "Asap putih adalah sinyal adanya masalah serius," jelas Victor. Asap tersebut mengindikasikan oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Jika dibiarkan, oli yang terbakar ini dapat menumpuk di dalam knalpot, terutama pada catalytic converter, dan berpotensi menyebabkan kerusakan.
Senada dengan hal tersebut, Ferry Nurul Fajar, ahli dari pabrikan motor lainnya, menambahkan bahwa knalpot standar berbeda jauh dengan knalpot racing. Knalpot racing, dengan desain pipa yang lebih terbuka, cenderung menghasilkan gas buang yang lebih cepat dan panas. Akibatnya, material peredam suara seperti glasswool pada knalpot racing lebih cepat mengalami penurunan kualitas.
Penurunan kualitas glasswool pada knalpot racing akan menghasilkan suara yang lebih nyaring dan kurang nyaman. Oleh karena itu, penggantian glasswool secara berkala menjadi bagian penting dalam perawatan knalpot racing.
Jadi, kesimpulannya, knalpot motor standar dirancang untuk minim perawatan. Perhatikan saja indikasi asap putih sebagai pertanda masalah pada mesin. Jika tidak ada asap putih, Anda bisa tenang dan menikmati perjalanan tanpa perlu repot memikirkan perawatan knalpot yang rumit.