[Kota, Tanggal] – Aksi menyalip kendaraan besar seperti truk dari sisi kiri, terutama di tengah kepadatan lalu lintas, masih sering dijumpai di jalan raya. Padahal, manuver ini sangat berbahaya dan berpotensi memicu kecelakaan maut. Mengapa demikian?

Baru-baru ini, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan sebuah mobil yang mencoba menyalip truk dari sisi kiri. Nahas, upaya tersebut berujung kecelakaan yang mengerikan, menjadi pengingat betapa berbahayanya menyalip kendaraan besar dari area blind spot atau titik buta truk.

Pakar keselamatan berkendara, [Nama Ahli Keselamatan – Bisa diganti dengan jabatan], menjelaskan bahwa area blind spot pada truk bisa mencapai 60% dari keseluruhan area di sekeliling kendaraan. Semakin besar dimensi kendaraan, semakin luas pula area blind spot-nya.

"Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi, terutama sepeda motor dan mobil, kurang memperhatikan area blind spot ini saat mencoba mendahului truk atau kendaraan besar lainnya," ujarnya.

Kenali Titik Buta Kendaraan Besar

Kendaraan besar seperti truk, tronton, atau bus memiliki empat titik blind spot utama yang perlu diwaspadai:

  1. Bagian Belakang: Tertutup oleh muatan, sehingga spion tengah pengemudi tidak berfungsi optimal.
  2. Bagian Depan: Tepat di bawah kaca depan (windshield), akibat posisi duduk pengemudi yang tinggi. Objek kecil atau rendah di depan truk seringkali tidak terlihat.
  3. Sisi Kanan dan Kiri: Area di sisi kanan dan kiri kendaraan seringkali luput dari jangkauan pandangan spion.

Prioritaskan Keselamatan, Dahulukan Akal Sehat

Mengingat luasnya area blind spot pada kendaraan besar, sangat tidak disarankan untuk berada terlalu dekat dengan truk, bus, atau kendaraan sejenisnya. Menyalip dari sisi kiri adalah tindakan yang sangat berisiko.

"Sebaiknya, lakukan penyalipan dari sisi kanan. Meskipun menyalip dari kanan tidak sepenuhnya menjamin bebas blind spot, setidaknya prosedur yang dilakukan sudah benar," lanjut [Nama Ahli Keselamatan – Bisa diganti dengan jabatan].

Hal terpenting dalam menyalip atau berpindah lajur adalah mempertimbangkan segala aspek dengan matang. Pastikan ada ruang yang cukup, perhatikan rambu lalu lintas, dan selalu berikan isyarat (lampu sein) sebelum melakukan manuver. Keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai niat ingin cepat sampai justru berujung petaka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini