Presiden Joko Widodo kembali angkat bicara mengenai perkembangan mobil Esemka, kendaraan yang dulunya lekat dengan namanya saat menjabat sebagai Walikota Solo. Kali ini, Jokowi menegaskan bahwa urusan penjualan dan keberhasilan komersial Esemka sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak perusahaan.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi di Solo, Jawa Tengah, menanggapi pertanyaan wartawan terkait perkembangan pabrik Esemka di Boyolali. Ia menjelaskan bahwa dukungannya selama ini sebatas membuka jalan dan memberikan dorongan agar Esemka bisa memproduksi mobil buatan lokal.

"Itu sudah di wilayah sektor swasta. Masa kita mengikuti. Sebagai Presiden sudah kami buka, tapi masalah produksi, marketing, laku dan tidak laku menjadi urusan perusahaan itu," ujarnya.

Jokowi berharap Esemka dapat terus mengembangkan diri dan memproduksi lebih banyak kendaraan, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan komponen lokal dalam produksi mobil Esemka.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan bahwa persaingan di industri otomotif sangat ketat. Ia mencontohkan beberapa merek otomotif ternama dari Eropa yang bahkan harus gulung tikar di Indonesia.

"Tapi sekali lagi, bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di otomotif juga tidak gampang. Banyak yang sudah membuktikan, merek-merek dari Eropa di kita banyak yang tutup dan negara-negara lain yang tidak bisa saya sebut," tambahnya.

Pernyataan Jokowi ini muncul di tengah sorotan publik terhadap Esemka, terutama setelah adanya gugatan dari seorang warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A. Aufaa menggugat Jokowi atas dasar wanprestasi karena merasa dijanjikan mobil Esemka sebagai mobil nasional, namun hingga kini belum dapat membelinya. Ia menuntut ganti rugi sebesar Rp 300 juta.

Menanggapi gugatan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa ia telah menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukumnya. Ia menghormati proses hukum yang berlaku di Indonesia dan memastikan gugatan tersebut akan dilayani sebagaimana mestinya.

"Bukan kasus lama, ini bukan kasus sebetulnya. Tapi tetap harus dilayani gugatan, negara ini kan negara hukum, semua sama di mata hukum, ada gugatan ya dilayani," kata Jokowi.

Dengan pernyataan ini, Jokowi seolah ingin menegaskan bahwa dirinya tidak lagi terlibat secara langsung dalam urusan bisnis Esemka. Fokusnya saat ini adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan dukungan bagi pengembangan industri otomotif nasional secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini