Pabrikan otomotif asal China, BYD, kembali menggemparkan pasar mobil listrik dengan meluncurkan BYD e7. Sedan listrik ini diposisikan sebagai opsi terjangkau yang menyasar segmen armada taksi, sekaligus menjadi rival potensial bagi mobil listrik entry-level seperti Tesla Model 3.
BYD e7 menjadi bagian dari keluarga Ocean Series, melengkapi jajaran Seal, Seal-U, dan Dolphin. Model ini akan memperkuat lini seri e BYD yang dikenal dengan harga kompetitif dan fokus pada penggunaan sebagai kendaraan komersial.
Dari segi desain, BYD e7 mengusung konsep "marine aesthetics" yang terlihat dari fascia depan dengan lampu utama yang memanjang dan intake udara berbentuk trapesium. Proporsi bodinya ramping, memberikan kesan elegan meskipun dirancang sebagai mobil taksi.
Namun, beberapa fitur modern tampak absen. BYD e7 menggunakan door handle konvensional, velg berukuran 16 inci, dan tidak dilengkapi fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System). Sistem kamera surround-view dan radar parkir depan juga tidak tersedia, menekankan fokus pada fungsionalitas dan efisiensi biaya. Sebagai kompensasi, BYD menyematkan panoramic sunroof untuk menambah kenyamanan.
Dimensi BYD e7 adalah panjang 4.780 mm, lebar 1.900 mm, tinggi 1.515 mm, dan jarak sumbu roda 2.820 mm. Bobotnya berkisar antara 1.499 hingga 1.566 kg.
Di sektor performa, BYD e7 ditenagai motor listrik TZ180XSJ yang menghasilkan tenaga 100 kW (134 dk). Kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam. Detail kapasitas baterai dan jarak tempuh masih dirahasiakan, namun dipastikan menggunakan baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang dikenal aman dan tahan lama.
Strategi BYD dan Potensi Pasar
Peluncuran BYD e7 menunjukkan strategi BYD untuk memperluas pangsa pasar mobil listrik dengan menawarkan opsi yang lebih terjangkau. Menyasar armada taksi merupakan langkah cerdas, mengingat potensi volume penjualan yang besar dan kebutuhan akan kendaraan operasional yang efisien.
Dengan harga yang lebih rendah dari Tesla Model 3, BYD e7 berpotensi menarik minat operator taksi dan konsumen yang mencari mobil listrik praktis dengan biaya operasional rendah. Penggunaan baterai LFP juga menjadi nilai tambah, karena menawarkan siklus hidup yang lebih panjang dan risiko kebakaran yang lebih rendah.
Kehadiran BYD e7 juga dapat memicu persaingan yang lebih ketat di pasar mobil listrik, mendorong produsen lain untuk berinovasi dan menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif. Ini tentu akan menguntungkan konsumen yang memiliki semakin banyak pilihan mobil listrik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.