Usai libur panjang dan mobil dipacu menempuh ratusan kilometer, satu pertanyaan penting muncul: kapan sebaiknya oli transmisi matic diganti? Jawabannya tak sesederhana yang dibayangkan.

Perjalanan jauh memang bisa mempercepat penurunan kualitas oli transmisi. Jarak tempuh yang bertambah signifikan menjadi indikator utama. Namun, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan selain hanya berpatokan pada angka kilometer.

"Idealnya, ganti oli transmisi matic setiap 40.000 km jika mobil sering digunakan untuk perjalanan jauh atau kondisi berat," ujar Andreas, mekanik spesialis transmisi matic di Jakarta Selatan. "Tapi, lebih penting lagi untuk memperhatikan tanda-tanda performa yang menurun."

Tanda-tanda penurunan performa itu bisa berupa:

  • Jeda saat memindahkan gigi: Mobil terasa lambat merespons saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi D atau R.
  • Tenaga loyo: Mesin meraung, tetapi akselerasi mobil terasa kurang bertenaga.
  • Perpindahan gigi kasar: Gigi terasa "nyangkut" atau perpindahan terasa tidak mulus.

Selain performa, kondisi oli juga bisa diperiksa secara visual. Oli transmisi matic yang sehat berwarna merah cerah. Jika sudah berubah menjadi coklat gelap atau bahkan hitam, itu tandanya oli sudah kotor dan perlu segera diganti. Bau gosong pada oli juga menjadi indikasi kuat bahwa oli sudah aus dan kehilangan kemampuannya melumasi komponen transmisi.

"Mengecek kondisi oli secara berkala adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan transmisi yang lebih parah," lanjut Andreas. "Gunakan dipstick oli untuk memeriksa warna, tekstur, dan bau oli."

Namun, ada satu hal lagi yang seringkali terlewatkan: kondisi jalan dan gaya mengemudi. Jika mobil sering melewati jalanan macet, menanjak, atau sering digunakan untuk membawa beban berat, maka interval penggantian oli transmisi matic sebaiknya diperpendek. Gaya mengemudi agresif juga bisa mempercepat kerusakan oli.

Beberapa pabrikan mobil memberikan rekomendasi yang berbeda terkait interval penggantian oli transmisi matic. Sebaiknya, merujuk pada buku manual kendaraan untuk mendapatkan informasi yang paling akurat.

"Pada dasarnya, lebih baik mengganti oli transmisi matic lebih cepat daripada terlambat," tegas Andreas. "Biaya penggantian oli jauh lebih murah daripada biaya perbaikan transmisi matic yang rusak."

Jadi, setelah libur panjang, jangan tunda lagi untuk memeriksa kondisi oli transmisi matic mobil Anda. Perhatikan jarak tempuh, performa mobil, dan kondisi oli secara visual. Dengan perawatan yang tepat, transmisi matic mobil Anda akan awet dan terhindar dari kerusakan yang mahal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini