Lampu hazard, si kedip merah yang sering kita lihat di jalan, ternyata punya aturan main yang ketat. Banyak pengemudi yang salah kaprah menggunakannya, alih-alih membantu, justru membahayakan pengguna jalan lain. Kapan sih seharusnya kita menyalakan lampu hazard?

Pakar keselamatan berkendara, Budi Santoso, menekankan bahwa lampu hazard adalah sinyal darurat. "Bayangkan lampu hazard itu seperti tombol ‘SOS’ di mobil Anda. Hanya digunakan saat benar-benar terdesak," ujarnya saat dihubungi.

Situasi darurat yang dimaksud meliputi:

  • Mobil Mogok: Ketika kendaraan tiba-tiba berhenti berfungsi dan terpaksa menepi di bahu jalan.
  • Kecelakaan: Setelah terlibat insiden, menyalakan hazard membantu memberikan peringatan kepada pengendara lain.
  • Berhenti Darurat: Kondisi mendesak yang mengharuskan Anda berhenti di tempat yang tidak semestinya, misalnya mengganti ban di jalan.

Lalu, bagaimana dengan kondisi lain seperti hujan deras, masuk terowongan, atau melintasi persimpangan ramai? Budi menegaskan, "Lampu hazard justru kontraproduktif. Saat hujan deras, nyalakan lampu utama atau lampu kabut. Di persimpangan, gunakan lampu sein untuk memberi tahu arah tujuan Anda."

Menyalakan hazard saat hujan deras justru membuat pengendara lain kesulitan menebak arah yang akan Anda ambil. Lampu sein tidak akan berfungsi saat hazard aktif, sehingga potensi tabrakan meningkat.

Lalu, Apa Kata Undang-Undang?

Aturan penggunaan lampu hazard tertuang jelas dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pengemudi wajib menyalakan lampu isyarat bahaya saat keadaan darurat. Diluar itu, penggunaan lampu hazard bisa dianggap melanggar aturan.

"Mengikuti iring-iringan kendaraan juga bukan alasan untuk menyalakan hazard," tambah Budi. "Cukup gunakan lampu kecil atau sein saat berpindah jalur. Hazard malah bisa menimbulkan kebingungan."

Intinya, pahami fungsi dasar setiap fitur keselamatan di mobil Anda. Jangan hanya ikut-ikutan kebiasaan yang salah. Gunakan lampu hazard dengan bijak, demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Berkendara aman dimulai dari pemahaman yang benar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini