Jakarta – Arus mudik dan balik Lebaran, seperti yang diperkirakan akan padat di tahun 2025, selalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pengemudi. Kecelakaan lalu lintas kerap kali terjadi, tak jarang disebabkan oleh faktor kelalaian atau kurangnya kesadaran akan keselamatan berkendara. Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sebuah insiden di jalan tol yang melibatkan dua kendaraan, yang memicu diskusi tentang pentingnya berkendara secara defensif.
Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat sebuah mobil jenis SUV menyerempet kendaraan lain hingga pengemudinya kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Kejadian ini menjadi pengingat akan risiko yang mengintai di jalan tol, terutama saat volume kendaraan meningkat drastis.
Menurut pengamat keselamatan berkendara, Antonius Subagio, insiden semacam ini seringkali dipicu oleh perilaku pengemudi yang kurang bertanggung jawab. "Banyak pengemudi yang merasa aksinya bukan penyebab masalah, padahal tindakan mereka berpotensi membahayakan pengguna jalan lain," ujarnya saat dihubungi.
Antonius menekankan pentingnya penerapan prinsip defensive driving atau berkendara secara defensif. "Intinya adalah selalu waspada dan proaktif mengantisipasi potensi bahaya. Perhatikan kondisi sekitar, cek spion secara berkala, dan hindari perilaku yang dapat memicu kecelakaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Antonius memberikan beberapa tips praktis yang dapat diterapkan saat berkendara di jalan tol, terutama saat arus mudik atau balik:
- Jaga Jarak Aman: Pertahankan jarak yang cukup dengan kendaraan di depan untuk memberikan ruang reaksi jika terjadi pengereman mendadak.
- Perhatikan Kondisi Kendaraan Lain: Waspadai pengemudi yang terlihat mengantuk, bermain ponsel, atau berkendara secara agresif. Jika melihat tanda-tanda tersebut, segera ambil tindakan menghindar.
- Hindari Manuver Berbahaya: Jangan melakukan perpindahan lajur secara tiba-tiba atau tanpa memberikan isyarat yang jelas.
- Fokus dan Konsentrasi: Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti menggunakan ponsel atau makan dan minum sambil menyetir.
- Istirahat yang Cukup: Jika merasa lelah atau mengantuk, segera beristirahat di rest area terdekat.
"Jangan terpaku pada mencari siapa yang benar atau salah saat terjadi insiden. Fokuslah pada keselamatan diri sendiri dan orang lain. Kecelakaan bukan hanya kerugian materi, tapi juga berdampak pada waktu, psikologis, dan bahkan dapat merugikan orang lain," tegas Antonius.
Dengan meningkatkan kesadaran dan menerapkan prinsip defensive driving, diharapkan risiko kecelakaan di jalan tol saat arus mudik dan balik dapat diminimalkan, sehingga perjalanan dapat berjalan aman dan lancar.