Arus balik Lebaran seringkali diwarnai penerapan sistem satu arah (one way) di jalan tol. Tujuannya jelas, mengurai kemacetan parah. Namun, kelegaan ini jangan sampai membuat kita lengah. Ada satu hal krusial yang sering terabaikan: perubahan posisi bahu jalan.
Saat one way diberlakukan, bahu jalan yang biasanya berada di sisi kiri, kini berpindah ke kanan. Perubahan ini bukan sekadar perbedaan posisi. Ia membawa konsekuensi penting bagi keselamatan berkendara.
"Banyak pengemudi yang belum sadar betul soal ini. Mereka mengira bahu jalan kanan sama saja dengan bahu jalan kiri seperti kondisi normal," ujar seorang instruktur keselamatan berkendara dari sebuah training center di Jakarta, Senin (8/4/2025).
Padahal, lebar bahu jalan kanan saat one way seringkali terbatas. Ia tidak didesain untuk menampung kendaraan yang berhenti darurat dalam waktu lama. Memaksakan berhenti di bahu jalan kanan justru berpotensi membahayakan, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lain.
"Kalau ada masalah teknis atau kondisi darurat lain, jangan langsung berhenti di bahu jalan kanan. Usahakan mencari tempat yang lebih aman, seperti rest area terdekat, atau menepi sejauh mungkin dari lajur aktif," lanjutnya.
Selain masalah bahu jalan, pengemudi juga wajib meningkatkan kewaspadaan secara keseluruhan. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, hindari kecepatan tinggi, dan pastikan kondisi fisik prima.
Mengemudi dalam kondisi one way membutuhkan konsentrasi ekstra. Kelelahan atau mengantuk bisa berakibat fatal. Jika merasa lelah, segera beristirahat di rest area. Jangan memaksakan diri demi mengejar waktu.
"Ingat, keselamatan adalah yang utama. Lebih baik terlambat beberapa menit daripada tidak sampai tujuan sama sekali," pungkasnya.
Jadi, pastikan Anda memahami betul perubahan posisi bahu jalan dan selalu waspada selama perjalanan one way. Selamat mudik dan balik Lebaran!