Jakarta – Raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, menunjukkan tajinya di industri otomotif. Meski terbilang pemain baru, penjualan mobil listrik (EV) perdana mereka, SU7, langsung mencetak rekor. Dalam kurun waktu satu tahun sejak diluncurkan, Xiaomi berhasil menjual lebih dari 215 ribu unit.
Data terbaru menunjukkan, pada bulan Maret 2025, Xiaomi sukses mengirimkan lebih dari 29.000 unit SU7. Angka ini merupakan rekor bulanan tertinggi, sekaligus menandai bulan keenam berturut-turut di mana pengiriman Xiaomi melampaui 20.000 unit.
Pencapaian ini melampaui ekspektasi banyak pihak, mengingat Xiaomi baru memulai pengiriman pada April 2024. Sebelumnya, perusahaan telah menargetkan penjualan 350.000 unit untuk tahun 2025. Dengan angka penjualan kuartal pertama yang mencapai lebih dari 75.625 unit, Xiaomi berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut.
SU7, yang tersedia dalam tiga varian (Standar, Pro, dan Max) serta varian performa tinggi SU7 Ultra, terbukti diminati konsumen di pasar domestik Tiongkok. Meski dibanderol mulai dari 490 jutaan Rupiah untuk varian termurah hingga 1,2 miliar Rupiah untuk SU7 Ultra, mobil ini tetap menarik perhatian.
Saat ini, Xiaomi hanya memiliki satu pabrik yang berlokasi di Beijing, dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun pada tahap pertama. Namun, setelah tahap kedua selesai, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 300.000 unit per tahun.
Tidak berhenti di SU7, Xiaomi dikabarkan akan meluncurkan SUV kedua mereka, YU7, pada bulan Juli mendatang. SUV ini diproyeksikan menjadi pesaing langsung Tesla Model Y di pasar Tiongkok yang semakin kompetitif. Kehadiran YU7 diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Xiaomi di industri otomotif dan menarik lebih banyak konsumen.
Keberhasilan Xiaomi dalam waktu singkat menunjukkan bahwa perusahaan teknologi dengan modal kuat dan strategi yang tepat dapat dengan cepat menantang pemain lama di industri otomotif. Dengan inovasi dan harga yang kompetitif, Xiaomi berpotensi menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan.
