Jakarta – Arus balik Lebaran selalu diwarnai kepadatan lalu lintas di jalan tol. Guna meminimalisir risiko kecelakaan, khususnya tabrakan beruntun, pakar keselamatan berkendara mengimbau pemudik untuk menerapkan rumus jaga jarak 4 detik, bukan lagi 3 detik seperti yang sering digaungkan.

"Rumus 3 detik itu minimal. Dalam kondisi arus balik yang padat dan melelahkan, reaksi pengemudi cenderung melambat. Idealnya, kita beri margin lebih dengan menerapkan rumus 4 detik," ujar Iwan Pranoto, instruktur keselamatan berkendara, saat dihubungi.

Iwan menjelaskan, rumus 4 detik ini memberikan ruang lebih bagi pengemudi untuk merespon situasi darurat. Proses berpikir, reaksi menginjak rem, hingga sistem pengereman bekerja membutuhkan waktu. Kelelahan akibat perjalanan jauh dapat memperpanjang durasi setiap fase tersebut.

"Tambahan satu detik itu sangat krusial. Pada kecepatan tinggi, selisih jarak tempuh dalam satu detik bisa mencapai belasan meter. Ruang ini memberikan kesempatan bagi pengemudi untuk menghindari tabrakan," tambahnya.

Kenapa 4 Detik Lebih Aman?

Analisis keselamatan berkendara menunjukkan bahwa faktor kelelahan dan kondisi psikologis pengemudi saat arus balik sangat mempengaruhi kemampuan reaksi. Beberapa alasan mengapa rumus 4 detik lebih relevan:

  • Kelelahan: Perjalanan panjang dan kurang istirahat menurunkan konsentrasi dan memperlambat waktu reaksi.
  • Kondisi Kendaraan: Kendaraan yang membawa beban berat membutuhkan jarak pengereman yang lebih panjang.
  • Cuaca: Hujan atau kondisi jalan yang basah mengurangi daya cengkeram ban dan memperpanjang jarak pengereman.
  • Distraksi: Pengemudi rentan terdistraksi oleh penumpang, perangkat elektronik, atau kondisi jalan.

Cara Menerapkan Rumus 4 Detik:

  1. Pilih Titik Acuan: Perhatikan sebuah objek statis di pinggir jalan, seperti rambu lalu lintas atau pohon.
  2. Mulai Hitung: Saat kendaraan di depan Anda melewati titik acuan tersebut, mulailah menghitung "Satu…, Dua…, Tiga…, Empat…".
  3. Cek Jarak: Jika kendaraan Anda melewati titik acuan sebelum Anda selesai menghitung, berarti jarak Anda terlalu dekat. Kurangi kecepatan dan ulangi perhitungan.

Beyond Rumus Detik:

Selain rumus 4 detik, penting juga untuk memperhatikan faktor lain seperti kondisi kendaraan, kecepatan, dan cuaca. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, kurangi kecepatan saat kondisi jalan ramai atau cuaca buruk, dan hindari mengemudi saat lelah.

Menjaga jarak aman adalah investasi keselamatan. Dengan menerapkan rumus 4 detik dan memperhatikan faktor lain, pemudik dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan tiba di tujuan dengan selamat. Utamakan keselamatan, jangan sampai momen Lebaran ternodai karena kecerobohan di jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini