Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya arti kode angka dan huruf yang terpampang di bodi mobil BMW? Bagi sebagian orang, kode-kode ini mungkin hanya deretan karakter asing. Padahal, di balik kode tersebut tersimpan informasi penting mengenai seri, performa, teknologi, hingga sistem penggerak mobil BMW incaran Anda.

Tak seperti pabrikan lain yang seringkali menggunakan nama-nama unik dan deskriptif, BMW memilih pendekatan yang lebih sistematis dan terstruktur. Tujuannya, agar penamaan model tetap relevan dan mudah diadaptasi seiring perkembangan teknologi dan peluncuran model-model baru di masa depan.

Memahami Hierarki Seri: Semakin Tinggi, Semakin Premium

Secara garis besar, line-up BMW dibagi menjadi beberapa seri, mulai dari Seri 1 hingga Seri 8. Semakin tinggi angka serinya, semakin premium dan canggih pula teknologi yang ditawarkan. Seri genap (2, 4, 6, 8) umumnya berdesain coupe yang sporty, sementara seri ganjil (1, 3, 5, 7) lebih fokus pada kenyamanan dan praktikalitas sedan.

Namun, klasifikasi ini tidak sepenuhnya kaku. BMW juga memiliki model Gran Coupe yang menggabungkan desain coupe dengan empat pintu, serta model Gran Turismo yang menawarkan ruang kabin dan bagasi lebih luas.

X, M, i, dan Z: Mengungkap Identitas Model Khusus

Selain seri angka, BMW juga memiliki kode huruf yang mengidentifikasi jenis model tertentu:

  • X Series: Mengacu pada jajaran SUV (Sport Utility Vehicle). Semakin besar angkanya, semakin besar pula dimensi mobilnya. Contohnya, BMW X1 lebih ringkas dibandingkan BMW X7.
  • M Series: Singkatan dari Motorsport. Model M adalah varian berperforma tinggi dari seri standar, dengan peningkatan signifikan pada mesin, suspensi, dan aerodinamika.
  • i Series: Menandakan model mobil listrik (Electric Vehicle). BMW i3 dan iX adalah contoh model i Series yang sepenuhnya ditenagai oleh listrik.
  • Z Series: Mengidentifikasi model roadster, yaitu mobil dengan atap terbuka (convertible) yang sporty dan stylish.

Membaca Kode Performa: Lebih dari Sekadar Kapasitas Mesin

Setelah memahami seri dan jenis model, mari kita bedah kode angka dan huruf yang lebih spesifik. Ambil contoh BMW 745e. Angka "7" menunjukkan bahwa mobil ini adalah bagian dari Seri 7. Dua angka berikutnya, "45," dulunya mengacu pada kapasitas mesin. Namun, kini angka tersebut lebih mengarah pada indikator performa dalam kilowatt (kW). Semakin besar angkanya, semakin tinggi pula tenaga yang dihasilkan mesin.

Huruf "e" di belakang angka menandakan bahwa mobil ini menggunakan teknologi plug-in hybrid (PHEV). Kode lain yang sering ditemukan antara lain:

  • i (setelah tiga angka): Menunjukkan mesin bensin dengan sistem injeksi (injection). Contoh: 320i.
  • d: Menandakan mesin diesel. Contoh: 530d.

xDrive vs. sDrive: Memahami Sistem Penggerak

Terakhir, perhatikan kode yang berkaitan dengan sistem penggerak. BMW menggunakan xDrive untuk sistem penggerak semua roda (all-wheel drive), yang memberikan traksi optimal di berbagai kondisi jalan. Sementara sDrive mengacu pada sistem penggerak dua roda, baik depan maupun belakang. Kode sDrive umumnya ditemukan pada model X Series dan Z Series.

Dengan memahami kode-kode ini, Anda tidak hanya dapat mengidentifikasi model BMW secara akurat, tetapi juga mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai performa, teknologi, dan karakteristik unik dari setiap mobil. Jadi, lain kali Anda melihat mobil BMW, cobalah untuk menguraikan kode rahasianya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini