Jakarta – Sering menunda mengisi bensin mobil sampai indikator sudah berkedip-kedip? Kebiasaan ini sebaiknya dihindari. Selain berisiko mogok di jalan, kebiasaan membiarkan tangki bensin mobil sering kosong ternyata bisa berdampak buruk pada performa mesin.
Ahli otomotif dari sebuah bengkel di Jakarta, Ridwan Hakim, menjelaskan bahwa ruang kosong di dalam tangki bensin yang tidak terisi bahan bakar akan diisi oleh udara. Perubahan suhu di dalam tangki kemudian memicu proses kondensasi.
"Kondensasi ini menghasilkan air di dalam tangki. Air ini akan mengendap di dasar tangki karena berat jenisnya lebih tinggi dari bensin," ujar Ridwan saat dihubungi, Senin (22/4/2024).
Air yang mengendap ini lama kelamaan bisa menyebabkan karat pada tangki bensin. Karat ini kemudian bercampur dengan bensin dan menjadi kotoran.
"Kotoran ini yang menjadi masalah utama. Filter bensin jadi cepat kotor dan tersumbat. Akibatnya, suplai bensin ke mesin menjadi tidak lancar," lanjut Ridwan.
Suplai bensin yang tidak lancar bisa menyebabkan beberapa masalah pada mesin, di antaranya:
- Mesin tersendat-sendat (brebet): Karena bensin yang masuk ke ruang bakar tidak cukup.
- Performa mesin menurun: Akselerasi menjadi kurang responsif dan tenaga mesin berkurang.
- Konsumsi bahan bakar boros: Mesin bekerja lebih keras untuk mencapai performa yang diinginkan.
- Kerusakan komponen: Kotoran dari tangki bensin bisa merusak injektor dan komponen lain pada sistem bahan bakar.
Ridwan menyarankan untuk selalu menjaga agar tangki bensin mobil minimal terisi seperempat penuh. "Jangan biarkan sampai benar-benar kosong. Lebih baik isi sedikit-sedikit tapi sering, daripada menunggu sampai lampu indikator menyala," pungkasnya.
Selain itu, disarankan juga untuk melakukan kuras tangki bensin secara berkala, misalnya setiap 2 tahun sekali, untuk membersihkan endapan kotoran yang mungkin ada di dalam tangki. Dengan menjaga kebersihan tangki bensin, performa mesin mobil akan tetap optimal dan terhindar dari masalah.
