Jakarta – Sebuah video viral di media sosial baru-baru ini memperlihatkan sebuah mobil Toyota Avanza mengalami pecah ban saat melaju di ruas Tol Purbaleunyi. Kejadian ini memicu diskusi mengenai penyebab utama pecah ban dan bagaimana cara menghindarinya.

Insiden yang terekam kamera tersebut memperlihatkan mobil Avanza berwarna hitam melaju di lajur kanan. Tiba-tiba, ban belakang sebelah kiri mobil tersebut pecah. Pengemudi dengan sigap memperlambat laju kendaraan dan menyalakan lampu hazard sebelum menepi ke bahu jalan.

Menanggapi kejadian ini, seorang ahli ban dari sebuah perusahaan ternama memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan ban pecah. Menurutnya, tekanan angin yang kurang menjadi penyebab utama masalah ini.

"Tekanan angin ban yang tidak sesuai standar akan membuat ban menjadi lebih lentur. Kondisi ini memicu pergerakan berlebihan pada struktur internal ban," ujarnya.

Pergerakan yang berlebihan tersebut menghasilkan panas, terutama saat mobil dipacu dalam kondisi cuaca panas. Panas inilah yang melemahkan struktur ban dan pada akhirnya menyebabkan pecah ban.

Selain tekanan angin yang kurang, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi ban itu sendiri. Ban yang sudah aus atau memiliki kerusakan pada dindingnya juga lebih rentan mengalami pecah ban.

"Ban yang sudah tipis atau terdapat benjolan di dindingnya sebaiknya segera diganti. Kondisi seperti ini sangat berbahaya, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi," tambahnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, para pemilik kendaraan diimbau untuk rutin memeriksa tekanan angin ban minimal seminggu sekali. Pastikan tekanan angin sesuai dengan rekomendasi yang tertera pada stiker di pilar pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.

Selain itu, perhatikan juga kondisi fisik ban. Jika terdapat tanda-tanda keausan atau kerusakan, segera lakukan penggantian ban. Jangan menunda penggantian ban demi keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya.

Dengan melakukan perawatan ban secara rutin dan memperhatikan faktor-faktor penyebab pecah ban, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari dan perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini