Honda mengambil langkah berbeda untuk penjualan mobil listrik e:N1 di kawasan Asia Tenggara. Jika di Indonesia mobil ini ditawarkan dengan skema berlangganan, di Thailand konsumen bisa langsung membelinya dengan harga yang cukup menarik.

Mobil listrik berbasis Honda HR-V ini awalnya dipamerkan di Bangkok International Motor Show (BIMS) 2024. Sempat beredar kabar bahwa e:N1 hanya akan tersedia melalui program leasing dengan biaya sekitar Rp 14 jutaan per bulan melalui 12 perusahaan rental mobil.

Namun, Honda Thailand membuat kejutan dengan mengumumkan penjualan langsung e:N1 kepada konsumen. Dengan banderol 1,199 juta baht atau sekitar Rp 584 juta, konsumen Thailand sudah bisa memiliki mobil listrik ini. Harga tersebut sudah termasuk garansi baterai dan sistem penggerak selama 8 tahun atau 160.000 km.

Secara spesifikasi, Honda e:N1 yang dipasarkan di Thailand identik dengan model yang diproduksi oleh Dongfeng Honda Automobile di China. Unitnya pun diimpor secara utuh (CBU) dari Negeri Tirai Bambu.

Langkah ini tentu berbeda dengan strategi Honda di Indonesia. Di Tanah Air, konsumen bisa menggunakan e:N1 tanpa uang muka dengan skema berlangganan senilai Rp 22 juta per bulan selama 5 tahun. Jika ditotal, biaya berlangganan ini mencapai Rp 1,32 miliar. Honda juga menawarkan opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Dengan biaya berlangganan tersebut, konsumen di Indonesia mendapatkan berbagai keuntungan, termasuk home charger dan portable charger, perawatan berkala, asuransi kendaraan, pajak kendaraan, dan layanan pelanggan.

Honda juga memberikan garansi untuk komponen sistem EV dan baterai bertegangan tinggi hingga 8 tahun atau 160.000 km, garansi komponen baterai 12V dan ban selama 180 hari atau 10.000 km serta jaminan produk Honda selama 3 tahun atau 100.000 km. Selain itu, ada layanan perawatan berkala gratis hingga 5 tahun atau 100.000 km termasuk 24 jam Emergency Roadside & Towing Assistance selama 5 tahun.

Lantas, kapan Honda e:N1 akan dijual bebas di Indonesia seperti di Thailand? Belum ada informasi resmi dari Honda Prospect Motor (HPM) terkait hal ini. Namun, melihat antusiasme pasar terhadap mobil listrik dan tren penjualan langsung yang mulai diterapkan di negara tetangga, bukan tidak mungkin Honda akan mempertimbangkan opsi tersebut di masa depan. Kita tunggu saja!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini