Jakarta – Musim hujan tiba, ancaman aquaplaning menghantui para pengemudi. Kondisi jalanan licin akibat genangan air, ditambah lagi ban yang sudah aus, bisa menjadi kombinasi berbahaya yang menyebabkan mobil kehilangan kendali. Aquaplaning, atau hydroplaning, terjadi ketika ban tidak mampu lagi membuang air dari bawahnya, sehingga mobil seolah melayang di atas lapisan air.
"Banyak pengemudi yang menyepelekan kondisi ban, padahal ini faktor krusial saat hujan," ujar seorang pakar keselamatan berkendara, Anton, baru-baru ini. "Ban yang sudah botak atau minim kembangan kehilangan kemampuan mencengkeram aspal, terutama saat melewati genangan air."
Anton menjelaskan bahwa alur ban berfungsi sebagai saluran untuk membuang air. Semakin dalam alur tersebut, semakin efektif ban mencengkeram permukaan jalan. Ketika alur sudah tipis, air tidak dapat dibuang dengan cepat, sehingga menciptakan lapisan air antara ban dan aspal.
"Idealnya, kedalaman alur ban minimal 1,6 mm. Jika sudah di bawah itu, sebaiknya segera ganti," tegas Anton.
Aquaplaning tidak hanya terjadi pada kecepatan tinggi. Bahkan, pada kecepatan sedang pun, risiko ini tetap ada, terutama jika jalanan tergenang cukup dalam.
Lantas, bagaimana cara mencegah dan mengatasi aquaplaning? Berikut beberapa tips yang dibagikan Anton:
- Periksa Kondisi Ban: Pastikan kedalaman alur ban masih memadai. Gunakan alat ukur kedalaman alur ban (tire depth gauge) atau perhatikan indikator keausan ban (Tread Wear Indicator/TWI).
- Jaga Tekanan Angin Ban: Tekanan angin ban yang ideal akan membantu ban mencengkeram jalan dengan lebih baik. Periksa tekanan angin secara berkala dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
- Kurangi Kecepatan: Saat hujan deras, kurangi kecepatan secara signifikan. Hindari melaju terlalu kencang, terutama di jalanan yang berpotensi tergenang air.
- Hindari Pengereman Mendadak: Pengereman mendadak saat aquaplaning justru akan memperburuk keadaan. Usahakan untuk mengerem secara bertahap dan lembut.
- Kendalikan Setir dengan Lembut: Jika mobil terasa melayang atau kehilangan kendali, jangan panik. Tetap kendalikan setir dengan lembut dan arahkan ke arah yang aman. Hindari melakukan gerakan setir yang tiba-tiba.
- Waspada Terhadap Genangan Air: Perhatikan kondisi jalan di depan Anda. Jika melihat genangan air, kurangi kecepatan dan hindari melintasinya jika memungkinkan.
Selain itu, Anton juga menyarankan untuk selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Hal ini akan memberikan Anda ruang dan waktu yang cukup untuk bereaksi jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
"Keselamatan berkendara adalah prioritas utama. Jangan sampai ban yang sudah aus menjadi penyebab kecelakaan," pungkas Anton. Dengan kewaspadaan dan persiapan yang matang, Anda dapat meminimalisir risiko aquaplaning dan berkendara dengan aman saat musim hujan.