Jakarta – Arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal guna menghindari kemacetan parah. Kebijakan Work From Anywhere (WFA) diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memulai perjalanan mudik sebelum puncak arus mudik.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang. "Dengan mudik lebih awal, kita bisa mengurangi kepadatan lalu lintas dan membuat perjalanan lebih nyaman," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumumkan peniadaan sistem ganjil genap selama libur Lebaran 2025. Kebijakan ini berlaku mulai 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025, bertepatan dengan libur nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1977 dan Hari Raya Idul Fitri 2025.
"Peniadaan ganjil genap ini bertujuan untuk memberikan kelancaran bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman," demikian pernyataan resmi dari Dishub DKI Jakarta melalui akun Instagram mereka.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menambahkan bahwa pembatasan kendaraan dengan skema ganjil genap selama mudik Lebaran 2025 bersifat imbauan. Ia mengimbau pemudik menyesuaikan waktu keberangkatan dengan nomor polisi kendaraan untuk kelancaran lalu lintas.
Selain informasi mengenai mudik, sorotan juga tertuju pada mobil SUV seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner. Beberapa insiden di jalan tol memicu perdebatan mengenai perilaku pengemudi kendaraan-kendaraan tersebut. Kasus kecelakaan yang melibatkan kedua jenis mobil itu memunculkan anggapan negatif tentang arogansi di jalan.
Di sisi lain, industri otomotif juga diramaikan dengan kabar peluncuran mobil baru. Chery dikabarkan akan segera merilis Tiggo 8 CHS, sebuah mobil plug-in hybrid (PHEV) yang menjanjikan teknologi canggih dan efisiensi bahan bakar. Harga mobil ini di Indonesia diperkirakan akan cukup kompetitif dan menarik perhatian pasar.