Johor Bahru, Malaysia – Insiden terbakarnya mobil listrik Mercedes-Benz EQB350 di sebuah dealer di Johor, Malaysia, pada Januari 2024 lalu akhirnya menemukan titik terang. Setelah lebih dari setahun proses investigasi, terungkap bahwa kerusakan pada komponen baterai menjadi penyebab utama kebakaran tersebut.

Kebakaran yang melanda mobil listrik yang sedang diisi daya di depan dealer Cycle & Carriage, Skudai, Johor Bahru, ini sempat menghebohkan publik. Kejadian ini menjadi perhatian serius, terlebih setelah sebelumnya insiden serupa menimpa Tesla Model Y di Puchong, Malaysia.

Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad, mengungkapkan hasil investigasi yang melibatkan produsen mobil dan tim ahli. "Kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel," jelasnya, seperti dilansir dari Paultan.

Pihak Mercedes-Benz Malaysia mengamini hasil investigasi tersebut. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa kendaraan tersebut tidak mengalami kerusakan teknis atau kelainan pada sistem kelistrikannya. "Sistem kelistrikan baterai tidak menunjukkan kelainan apa pun," bunyi pernyataan resmi Mercedes-Benz Malaysia.

Dengan demikian, kesimpulan sementara mengarah pada kerusakan eksternal sebelumnya pada baterai yang memicu korsleting internal, yang kemudian berujung pada thermal runaway dan menyebabkan kebakaran.

Insiden ini menyoroti pentingnya pemeriksaan dan perawatan berkala pada komponen baterai mobil listrik. Meski kasus serupa tergolong jarang terjadi, para produsen mobil perlu meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi potensi insiden serupa di masa mendatang. Pengembangan sistem perlindungan tambahan dan peringatan dini bagi pengguna menjadi krusial untuk mencegah dampak yang lebih fatal.

Mercedes-Benz sendiri menyatakan komitmennya terhadap keselamatan, baik pada kendaraan listrik maupun kendaraan konvensional. "Mercedes-Benz menerapkan standar keselamatan tinggi yang sama pada semua kendaraannya. Hal ini berlaku untuk kendaraan dengan mesin pembakaran konvensional maupun kendaraan dengan sistem penggerak alternatif," tegas pernyataan tersebut.

Kasus kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz ini menjadi pengingat bagi semua pihak, termasuk konsumen, produsen, dan regulator, untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keandalan kendaraan listrik. Keamanan baterai dan sistem kelistrikan harus menjadi prioritas utama demi mencegah insiden serupa terulang kembali di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini