Jakarta – Kabar kurang sedap datang dari dunia otomotif, khususnya bagi para penggemar motor Suzuki. Jumlah dealer resmi Suzuki di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Dari yang sebelumnya mencapai 300 titik, kini hanya tersisa sekitar 150-an saja. Penurunan ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi?

Pihak Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengakui bahwa penurunan jumlah dealer ini tak lepas dari imbas penjualan yang menurun. Namun, Suzuki tidak menyerah begitu saja. Mereka tengah menyiapkan strategi untuk tetap memberikan layanan purna jual yang optimal bagi para konsumen setia.

"Turunnya (jumlah dealer) sangat mungkin terimbas dari penurunan penjualan," ujar Victor Assani, 2W & OBM Service Head PT SIS, belum lama ini.

Meski jumlah bengkel resmi berkurang, Victor meyakinkan bahwa layanan servis tetap berjalan. Bahkan, kebutuhan servis dirasa masih cukup besar. Untuk mengatasi kekosongan layanan di beberapa daerah, Suzuki menggandeng mitra-mitra independen. Menariknya, mitra-mitra ini sebagian besar adalah mantan mekanik Suzuki yang sudah berpengalaman.

"Ada beberapa tempat yang dikatakan kosong, di situ bekerja sama dengan mitra kita. Mitra kita ini mantan mekanik Suzuki juga," jelas Victor.

Dengan adanya jaringan mitra ini, diharapkan konsumen di daerah yang tidak memiliki bengkel resmi tetap bisa mendapatkan layanan perbaikan dan perawatan motor Suzuki mereka. Namun, untuk klaim garansi, konsumen tetap diarahkan ke bengkel resmi.

Selain menggandeng mitra, Suzuki juga menghadirkan solusi lain, yaitu layanan servis kunjungan ke rumah konsumen. Layanan ini memang belum dikembangkan secara masif, tetapi menjadi bukti komitmen Suzuki untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya.

Di tengah situasi ini, muncul pula berbagai komentar di media sosial. Salah satu yang paling sering dibicarakan adalah soal ketahanan motor Suzuki yang konon awet sehingga membuat bengkel resmi sepi.

Menanggapi hal ini, Victor justru menanggapinya dengan positif. Ia menganggapnya sebagai pengakuan atas kualitas spare part dan motor Suzuki. "Kita bersyukur bahwa kualitas spare part maupun kualitas motor kita, ini wujud pengakuan," ujarnya.

Meski begitu, Victor menegaskan bahwa penurunan jumlah dealer bukan semata-mata disebabkan oleh keawetan motor Suzuki. Ia menegaskan bahwa Suzuki akan terus fokus memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, baik dari segi layanan maupun ketersediaan suku cadang.

Langkah-langkah yang diambil Suzuki ini menunjukkan keseriusan mereka untuk tetap eksis di pasar otomotif Indonesia. Dengan menggandeng mitra, menghadirkan layanan servis kunjungan, dan tetap fokus pada kualitas produk, Suzuki berharap dapat melewati masa-masa sulit ini dan kembali meraih kepercayaan konsumen.

Semoga artikel ini sesuai dengan kebutuhan Anda!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini