Jakarta – Pasar kendaraan listrik di Indonesia diprediksi bakal semakin ramai. Skema kemitraan antara pabrikan otomotif luar negeri, khususnya dari Tiongkok, dengan perusahaan lokal disebut-sebut menjadi kunci masuknya merek-merek baru ke tanah air.

Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan bahwa skema ini menawarkan cara yang lebih cepat bagi pemain asing untuk menembus pasar Indonesia. Alih-alih berurusan dengan perizinan yang kompleks dan pengadaan lahan pabrik dari nol, mereka bisa memanfaatkan infrastruktur dan pengalaman yang sudah dimiliki oleh mitra lokal.

"Beberapa industri besar menawarkan kerja sama ke pabrikan lokal, seperti MAB (Mobil Anak Bangsa)," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Langkah ini diyakini akan memicu gelombang kehadiran merek baru, baik itu dengan nama asli pabrikan asing, merek hasil kolaborasi, maupun merek yang sepenuhnya baru hasil pengembangan bersama. Contohnya, Polytron yang dikabarkan akan segera merilis mobil listrik hasil kerjasama dengan pabrikan asal China, Skyworth. Kemitraan ini mencakup produksi mobil listrik di dalam negeri.

Fenomena ini menandakan perubahan strategi dalam penetrasi pasar otomotif Indonesia. Alih-alih investasi mandiri yang membutuhkan waktu dan sumber daya besar, kolaborasi menjadi opsi menarik untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan skema ini, konsumen Indonesia akan memiliki lebih banyak pilihan kendaraan listrik dengan berbagai merek dan spesifikasi. Pertanyaan besarnya adalah, merek apa lagi yang akan menyusul dan memanfaatkan skema kemitraan ini? Kita tunggu saja!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini