Jakarta – Euforia mudik Lebaran tampaknya akan sedikit berbeda tahun ini. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memprediksi jumlah pemudik akan mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini diperkirakan mencapai puluhan juta jiwa, menghadirkan sedikit kelegaan di jalur-jalur mudik yang biasanya padat merayap.

Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri mengungkapkan bahwa hasil perhitungan menunjukkan sekitar 52% masyarakat Indonesia akan turut serta dalam tradisi mudik Lebaran kali ini. Angka ini setara dengan 146,47 juta orang yang diperkirakan akan bergerak menuju kampung halaman masing-masing.

"Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan sekitar 24,3% atau setara dengan 47,13 juta jiwa pemudik," jelas Komjen Ahmad Dofiri di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Jawa Masih Jadi Sumber dan Tujuan Utama Pemudik

Data yang dihimpun Polri menunjukkan bahwa daerah asal pemudik terbanyak masih didominasi oleh wilayah Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sementara itu, kota-kota tujuan utama pemudik masih terkonsentrasi di sekitar Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan kawasan-kawasan wisata populer lainnya.

Menariknya, meskipun diprediksi terjadi penurunan jumlah pemudik secara keseluruhan, preferensi moda transportasi tampaknya tidak banyak berubah. Mobil pribadi masih menjadi pilihan utama dengan perkiraan 33,6 juta jiwa (23%), diikuti oleh bus dengan 24,7 juta jiwa (16,9%), kereta api 23,6 juta jiwa (16,1%), pesawat terbang 19,7 juta jiwa (13,6%), dan sepeda motor 12,7 juta jiwa (8,7%). Sisanya menggunakan moda transportasi lain.

"Dengan dominasi moda transportasi darat seperti mobil, motor, dan bus, kami telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas dan penyesuaian layanan transportasi untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan pemudik," imbuhnya.

Imbauan untuk Pemudik Motor: Utamakan Keselamatan!

Kakorlantas Polri Brigjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang masyarakat untuk mudik menggunakan sepeda motor. Namun, ia tetap mengimbau agar pemudik mempertimbangkan faktor keselamatan dengan matang.

"Kami tidak melarang, hanya mengimbau. Kami akan memberikan pelayanan optimal bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor," ujar Agus Suryonugroho.

Ia menjelaskan, angka kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran masih didominasi oleh pengendara sepeda motor. Oleh karena itu, meskipun tidak ada larangan, Polri tetap menyarankan untuk menggunakan moda transportasi yang lebih aman.

"Tahun lalu, 75% kecelakaan saat Operasi Ketupat melibatkan sepeda motor. Ini menjadi perhatian utama kami," tegasnya.

Agus berharap program mudik bersama yang diselenggarakan oleh BUMN dan instansi lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Dengan demikian, pemudik yang terbiasa menggunakan sepeda motor dapat beralih ke moda transportasi yang lebih aman dan nyaman. Polri akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran dan keamanan perjalanan seluruh pemudik Lebaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini