Toyota Hiace, sebuah nama yang melegenda di dunia kendaraan niaga Indonesia. Jauh sebelum menjadi minibus mewah seperti sekarang, Hiace mengukir sejarah sebagai pikap pekerja keras. Mari kita menelisik lebih dalam perjalanan Hiace generasi kedua di Tanah Air, sebuah kendaraan yang kehadirannya cukup unik dan meninggalkan jejak tersendiri.
Generasi kedua Hiace hadir di Indonesia pada Februari 1977, menggantikan pendahulunya yang kurang populer. Di Jepang, Hiace memiliki beragam varian sasis, namun Indonesia memilih jalur berbeda. Hanya varian H11, dalam bentuk pikap kabin tunggal, yang diproduksi secara lokal. Versi minibus memang ada, tetapi umumnya merupakan hasil kreasi karoseri lokal, bukan produk resmi dari Toyota.
Mengapa Hiace Generasi Kedua Begitu Istimewa?
Hiace generasi kedua bukanlah sekadar pikap biasa. Ia menjadi yang terbesar di kelasnya pada masanya, berkat dua keunggulan utama:
- Kapasitas Angkut 1 Ton: Di era 70-an, Hiace adalah satu-satunya pikap "cab-over" (kabin di atas mesin) yang mampu mengangkut beban seberat itu.
- Mesin Bertenaga: Mesin 12R berkapasitas 1600cc menjadi jantung pacu Hiace, sama seperti yang digunakan pada Toyota Hilux RN20. Bandingkan dengan rivalnya, Mitsubishi Colt T120 yang hanya dibekali mesin 1400cc.
Dengan mesin seri R tersebut, Hiace ini dikenal dengan kode produksi RH11 (Hiace sasis H11 dengan mesin seri R). Tenaga disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 4-percepatan yang sudah dilengkapi kopling hidrolik, sebuah fitur modern pada zamannya.
Desain yang Ikonik
Tampilan depan Hiace generasi kedua sangat khas. Tanpa gril, karena mesin berada di bawah kabin, logo "TOYOTA" terpampang di sisi kiri atas, dengan logo "T" di tengah. Lampu depan bulat dikelilingi bingkai yang menyatu dengan lampu sein dan lampu malam. Bumper metal hitam berukuran kecil melindungi bagian bawah bodi. Spion kanan dan kiri pun berbeda desain, menambah keunikan visual Hiace ini.
Fitur Unggulan di Masanya
Meskipun masih menggunakan rem tromol di keempat roda, Hiace sudah dilengkapi dengan brake booster, menjadikannya satu-satunya kendaraan niaga cab-over dengan fitur tersebut pada masanya. Hal ini tentu meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengemudi.
Interior Sederhana Namun Fungsional
Interior Hiace didominasi warna cokelat. Kursi depan didesain untuk menampung tiga orang, tetapi tanpa sandaran kepala. Uniknya, kursi pengemudi, penumpang tengah, dan penumpang kiri terpisah, memudahkan akses ke komponen mesin di bawah kursi tengah. Tombol klakson terpisah di samping, tuas wiper dan lampu yang mirip dengan Kijang Super, serta sakelar hazard model tarik adalah ciri khas interior Hiace generasi kedua.
Minibus Hiace: Langka dan Menarik
Selain pikap, ada juga versi minibus Hiace generasi kedua, meskipun jumlahnya sangat terbatas. Ada dua jenis:
- CBU (Completely Built Up): Diimpor langsung dari Jepang, dengan ciri khas pintu baris kedua model geser di kedua sisi, pintu bagasi yang dapat terbuka penuh ke atas, serta dilengkapi pemanas dan sistem audio.
- Rakitan Lokal: Dibangun menggunakan sasis pikap H11, dengan pintu baris kedua model biasa dan pintu bagasi hanya setengah bodi ke bawah. Salah satu karoseri yang terkenal adalah Superior Coach, yang juga memproduksi Toyota Kijang minibus.
Evolusi Singkat Sebelum Pensiun
Sepanjang masa produksinya, Hiace generasi kedua mengalami beberapa penyempurnaan, seperti perubahan pada filter oli mesin, peluncuran varian diesel (LH11), hingga penambahan sandaran kepala pada jok depan. Namun, pada Juli 1985, produksi Hiace generasi kedua dihentikan.
Akhir Sebuah Era
Di pasar internasional, Hiace generasi ketiga dan keempat sudah hadir, tetapi keduanya tidak dijual resmi di Indonesia. Toyota memilih untuk fokus pada Toyota Kijang Super, yang juga memiliki daya angkut 1 ton.
Hiace baru kembali ke Indonesia pada 2012 dengan generasi kelima, dan generasi keenam pada 2019. Kini, Hiace menjelma menjadi shuttle bus mewah, jauh berbeda dari konsep awalnya sebagai kendaraan niaga pekerja keras. Namun, jejak Hiace generasi kedua sebagai legenda pikap cab-over di Indonesia akan selalu dikenang.