Jakarta – Sebuah video lawas yang memperlihatkan mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, tengah berjuang melewati lintasan ujian praktik SIM C kembali viral di media sosial. Rekaman yang diambil pada Desember 2022 itu memperlihatkan Suntana, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan, kesulitan menaklukkan jalur angka 8 yang saat itu masih menjadi momok bagi para pemohon SIM.

Dalam video tersebut, terlihat Suntana beberapa kali harus menapakkan kaki ke aspal, menandakan kesulitan yang dialaminya. Video ini kembali mencuat di tengah perbincangan mengenai efektivitas dan relevansi ujian praktik SIM C, memicu perdebatan apakah sistem yang ada benar-benar mampu menguji kemampuan berkendara yang aman dan bertanggung jawab.

Sebagaimana diketahui, jalur angka 8 dan zig-zag dalam ujian praktik SIM C sebelumnya memang menuai kritik karena dianggap terlalu sulit dan tidak mencerminkan kondisi jalan raya sehari-hari. Hal ini memicu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem ujian praktik SIM.

"Kalau kita lihat pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya, dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan," ujar Listyo Sigit beberapa waktu lalu.

Hasil evaluasi tersebut kemudian melahirkan perubahan signifikan dalam ujian praktik SIM C. Jalur angka 8 yang kontroversial diganti dengan lintasan berbentuk huruf "S" yang dinilai lebih realistis dan mudah. Selain itu, lebar lintasan juga diperluas, dari 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan, memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi peserta ujian.

Perubahan ini resmi diberlakukan sejak 7 Agustus 2023. Sirkuit ujian yang baru kini mencakup empat materi ujian praktik: uji pengereman, uji U-turn, dan uji reaksi rem menghindar. Setiap materi dirancang dengan ukuran yang telah diperlebar dan tanpa lagi menggunakan elemen zig-zag atau slalom tes.

Uji pengereman dilakukan pada lintasan sepanjang 20 meter dengan jarak antar patok 2,5 meter. Uji U-turn memanfaatkan lintasan 10 meter, dengan 2 meter untuk tikungan dan jarak antar patok 3 meter. Sementara uji reaksi rem menghindar menggunakan sisi lintasan lurus sepanjang 1,6 meter, dengan lintasan menghindar sepanjang 4 meter dan jarak antar patok 3 meter.

Meskipun perubahan telah dilakukan, viralnya video lawas Irjen Pol Suntana ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap sistem ujian praktik SIM. Pertanyaan yang muncul adalah: Apakah lintasan "S" benar-benar lebih baik dan efektif dalam menguji kemampuan berkendara? Apakah sistem ujian saat ini sudah cukup komprehensif untuk memastikan para pemegang SIM benar-benar kompeten dan bertanggung jawab di jalan raya?

Perdebatan ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan untuk terus menyempurnakan sistem ujian praktik SIM, sehingga dapat menghasilkan pengemudi yang kompeten, aman, dan berkontribusi pada keselamatan lalu lintas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini