Bulan Ramadan bukan berarti aktivitas berkendara harus berhenti. Namun, puasa menuntut perhatian ekstra saat berada di jalan raya. Perubahan pola makan dan istirahat dapat memengaruhi kondisi fisik dan konsentrasi, meningkatkan risiko kecelakaan. Bagaimana cara menyiasatinya?

Kondisi fisik yang prima menjadi kunci utama. Pastikan Anda cukup tidur sebelum memulai perjalanan. Sahur dengan makanan bergizi seimbang yang memberikan energi berkelanjutan. Hindari makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat, diikuti penurunan drastis yang membuat lemas.

Dehidrasi adalah musuh utama pengendara motor saat puasa. Bawa air minum dan usahakan untuk minum saat lampu merah atau berhenti sejenak. Jika merasa pusing atau lemas, segera menepi di tempat aman dan istirahat. Jangan memaksakan diri untuk terus berkendara.

"Kunci aman berkendara saat puasa adalah mengenali batasan diri. Jangan paksakan jika merasa tidak fit," ujar instruktur keselamatan berkendara, Budi Santoso.

Selain kondisi fisik, perhatikan juga faktor eksternal. Hindari jam-jam sibuk menjelang berbuka puasa, ketika jalanan cenderung lebih padat dan pengendara lain mungkin terburu-buru. Pilih rute yang lebih lengang dan minim potensi kemacetan.

Berikut beberapa tips tambahan yang perlu diperhatikan:

  • Periksa Kendaraan: Lakukan pengecekan rutin sebelum berkendara. Pastikan ban, rem, lampu, dan komponen lainnya berfungsi optimal.
  • Gunakan Perlengkapan Keselamatan: Helm SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu bukan hanya aksesoris, melainkan pelindung utama saat terjadi kecelakaan.
  • Jaga Emosi: Hindari terpancing emosi saat menghadapi kemacetan atau perilaku pengendara lain yang kurang tertib. Tetap tenang dan fokus pada keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
  • Atur Jarak Aman: Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Hal ini memberikan ruang untuk bereaksi jika terjadi pengereman mendadak.
  • Kurangi Kecepatan: Berkendara dengan kecepatan yang wajar. Kondisi fisik yang kurang prima dapat memengaruhi waktu reaksi Anda.

Berkendara aman saat puasa adalah tentang kesadaran dan persiapan. Dengan memperhatikan kondisi fisik, kendaraan, dan lingkungan sekitar, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan dan tetap produktif selama bulan Ramadan. Jangan lupa, keselamatan adalah prioritas utama. Utamakan keselamatan, sampai tujuan dengan selamat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini