Yamaha kembali meramaikan pasar motor matik Indonesia dengan meluncurkan Yamaha Gear versi terbaru berlabel ‘Ultima Hybrid’. Meski mengusung teknologi ‘hybrid’, yang menarik perhatian adalah penurunan tenaga dibandingkan model sebelumnya. Mungkinkah ini strategi baru Yamaha untuk memprioritaskan efisiensi bahan bakar?
Yamaha Gear Ultima Hybrid dibekali mesin ‘BlueCore Hybrid’ berkapasitas 124,8 cc, serupa dengan yang digunakan pada Yamaha Fazzio dan Grand Filano. Konfigurasi ini menghasilkan tenaga sebesar 6,2 kW dan torsi 10,6 Nm. Sebagai perbandingan, Yamaha Gear 125 generasi pertama mampu menghasilkan tenaga 7 kW dan torsi 9,5 Nm.
Penurunan tenaga ini tentu memunculkan pertanyaan. Ferry Nurul Fajar dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menjelaskan bahwa Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid memang didesain bukan untuk adu kecepatan, melainkan untuk memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
"Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid memang tidak mengejar tenaga, melainkan keiritan bahan bakar," ungkap Ferry.
Penambahan sistem ‘hybrid’ ini, lanjutnya, justru memberikan keuntungan pada tarikan awal motor. Peningkatan torsi dari 9,5 Nm menjadi 10,6 Nm memberikan akselerasi yang lebih responsif. Meski demikian, angka konsumsi bahan bakar secara resmi belum diumumkan.
"Ada ubahan di kompresi rasio, terus setting-annya fokus di fuel consumption dan torsi. Makanya dia sekarang pakai power assist. Sekarang kompresi 11, dulu kan 9,5," jelasnya.
Keputusan Yamaha untuk memprioritaskan efisiensi bahan bakar bisa jadi merupakan respon terhadap meningkatnya kesadaran konsumen akan isu lingkungan dan kebutuhan transportasi yang ekonomis. Di tengah harga bahan bakar yang fluktuatif, motor matik yang irit tentu menjadi pilihan menarik.
Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid hadir dalam dua varian: Standard seharga Rp 19,9 juta dan S Version seharga Rp 21,5 juta (OTR Jakarta). Dengan desain yang stylish dan teknologi hybrid yang menjanjikan efisiensi, mampukah Yamaha Gear Ultima Hybrid merebut hati konsumen Indonesia yang semakin cerdas dalam memilih kendaraan? Kita tunggu saja perkembangannya.