[Kota, Tanggal] – Fenomena unik melanda komunitas pemilik mobil listrik Tesla. Sejumlah pemilik kedapatan mengganti logo Tesla dengan merek otomotif lain. Tindakan ini diduga kuat sebagai upaya menghindar dari aksi vandalisme yang kian marak.

Pemicu gelombang vandalisme ini disinyalir terkait dengan kontroversi yang melibatkan CEO Tesla, Elon Musk. Pasca penunjukan Musk sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump, ditambah serangkaian pernyataan kontroversial Musk, mobil Tesla menjadi sasaran empuk bagi kelompok yang tidak sepakat dengan kebijakan atau pandangan politiknya.

Laporan dari berbagai sumber menyebutkan, aksi vandalisme yang menargetkan mobil Tesla meliputi coretan, perusakan fisik, hingga percobaan pembakaran di dealer dan stasiun pengisian daya. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan pemilik Tesla yang merasa mobil mereka menjadi target karena asosiasi dengan figur kontroversial.

"Saya merasa tidak aman memarkir Tesla saya di tempat umum," ujar seorang pemilik Tesla di California yang enggan disebutkan namanya. "Saya khawatir mobil saya akan dirusak hanya karena logo di kap mesin."

Sebagai respons terhadap ancaman tersebut, sejumlah pemilik Tesla mengambil inisiatif untuk menyamarkan identitas mobil mereka. Mereka mengganti logo Tesla dengan merek lain seperti Toyota, Mazda, Honda, atau Audi. Foto-foto mobil Tesla dengan logo merek lain pun viral di media sosial.

Strategi ini dianggap sebagai solusi praktis untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan. Dengan menyamarkan mobil mereka sebagai merek lain, pemilik Tesla berharap dapat mengurangi risiko menjadi target vandalisme.

Selain mengganti logo, beberapa pemilik Tesla juga memilih untuk memasang stiker anti-Elon Musk di mobil mereka. Stiker-stiker ini menjadi bentuk protes terhadap kebijakan atau pernyataan Musk yang dianggap merugikan. Salah satu stiker populer yang banyak dicari bertuliskan "Elon Killed My Resale Value" (Elon Membunuh Nilai Jual Kembali Mobil Saya).

Seorang penjual stiker anti-Musk melaporkan peningkatan tajam dalam penjualan dalam beberapa minggu terakhir. Ia mengklaim mampu menjual ratusan stiker setiap harinya. Hal ini menunjukkan tingkat kekecewaan dan frustrasi yang tinggi di kalangan pemilik Tesla.

Menanggapi gelombang protes dan vandalisme ini, Elon Musk sempat memberikan komentar melalui akun media sosialnya. Ia mengecam tindakan vandalisme dan menegaskan bahwa merusak properti orang lain bukanlah kebebasan berbicara.

Meskipun demikian, kontroversi seputar Elon Musk dan dampak negatifnya terhadap citra Tesla terus berlanjut. Fenomena penggantian logo dan pemasangan stiker anti-Musk menjadi bukti nyata bahwa pemilik Tesla merasa tertekan dan terancam akibat situasi ini.

Belum diketahui apakah Tesla akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Namun, satu hal yang pasti, gelombang vandalisme dan upaya penyembunyian identitas mobil Tesla menjadi pengingat bahwa reputasi dan pandangan politik seorang CEO dapat berdampak signifikan terhadap merek dan produk perusahaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini