Jakarta – Menikung bagi pengendara motor bagaikan menari di atas aspal. Terlihat mudah, namun menyimpan risiko besar jika dilakukan tanpa teknik yang benar. Banyak kecelakaan terjadi akibat kesalahan saat melibas tikungan. Apa saja mitos dan fakta seputar menikung yang perlu diluruskan?

Salah satu kesalahan paling fatal yang sering dilakukan adalah panik menarik tuas rem depan saat motor sudah dalam posisi miring. Instruktur keselamatan berkendara dari sebuah sekolah mengemudi ternama, Budi Santoso, menegaskan bahwa tindakan ini sangat berbahaya.

"Rem depan saat motor miring itu sama saja dengan bunuh diri. Roda depan langsung kehilangan traksi, ban selip, dan motor pasti jatuh," ujarnya.

Mengapa Rem Depan Berbahaya Saat Menikung?

Saat motor tegak lurus, rem depan berfungsi optimal untuk memperlambat laju kendaraan. Namun, ketika motor miring, gaya berat beralih dan area kontak ban dengan aspal berkurang drastis. Pengereman mendadak dengan rem depan akan memaksa roda depan untuk berhenti mendadak, sementara roda belakang masih berusaha bergerak mengikuti arah tikungan. Inilah yang menyebabkan ban selip dan motor kehilangan kendali.

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?

Budi menyarankan beberapa hal penting:

  1. Kurangi Kecepatan Sebelum Tikungan: Ini adalah kunci utama. Lakukan pengereman secara bertahap sebelum memasuki tikungan, bukan saat sudah berada di dalamnya. Gunakan rem belakang secara halus untuk membantu mengurangi kecepatan.
  2. Gunakan Gigi yang Tepat: Turunkan gigi sebelum tikungan untuk mendapatkan torsi yang cukup saat keluar dari tikungan. Gigi yang terlalu tinggi akan membuat motor terasa berat dan kurang responsif.
  3. Posisi Tubuh yang Benar: Condongkan tubuh ke arah dalam tikungan. Hal ini membantu menyeimbangkan motor dan menjaga traksi ban.
  4. Buka Gas Secara Bertahap: Saat keluar dari tikungan, buka gas secara perlahan dan stabil untuk membantu motor kembali tegak lurus.

Mitos Lainnya:

Selain soal rem depan, ada beberapa mitos lain yang perlu diluruskan:

  • Menikung Harus Cepat: Tidak benar. Kecepatan harus disesuaikan dengan kondisi jalan dan kemampuan pengendara.
  • Menikung Harus Pakai Lutut: Teknik knee down hanya untuk pembalap profesional di lintasan balap. Di jalan raya, fokuslah pada keselamatan.
  • Menikung Itu Sulit: Dengan latihan dan pemahaman yang benar, menikung bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan aman.

Kesimpulan

Menikung motor membutuhkan lebih dari sekadar keberanian. Dibutuhkan teknik yang benar, pemahaman tentang kondisi jalan, dan pengendalian emosi. Hindari panik rem depan saat motor miring. Latih teknik menikung di area yang aman dan terbuka, serta selalu utamakan keselamatan di jalan raya. Jangan sampai aksi cornering berujung petaka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini