Jakarta – Mimpi memiliki motor listrik baru berubah menjadi mimpi buruk bagi sejumlah konsumen ZPT. Janji manis saat pameran besar seperti GIIAS dan PRJ 2024 lalu kini hanya menjadi kenangan pahit. Pasalnya, banyak pembeli yang mengaku belum menerima unit motor listrik pesanan mereka, meski sudah melakukan pembayaran lunas bahkan setahun lalu.
Gelombang kekecewaan ini bermula dari viralnya video di TikTok yang memperlihatkan kantor ZPT yang sepi saat didatangi konsumen. Pintu kantor hanya ditempeli pengumuman libur menyambut bulan Ramadhan. Hal ini tentu membuat para pembeli geram, merasa diabaikan dan dipermainkan.
"Ini kami semua korban ZPT, beli sepeda listrik, motor listrik sudah setahun dari GIIAS 2024, dari PRJ 2024. Enggak dikirim-kirim, kami minta barangnya sudah menghubungi adminnya berkali-kali, enggak dikirim-kirim juga. Cuma janji doang," ujar perekam video, yang juga merupakan salah satu pembeli yang merasa dirugikan.
Kekecewaan serupa juga membanjiri kolom komentar Instagram resmi @ZPT.ev. Konsumen berbondong-bondong menumpahkan kekesalan mereka, mempertanyakan status pengiriman, hingga memohon pengembalian dana.
"Min, semua sudah lunas order dari IIMS 2024, unitnya kapan?" tanya salah satu konsumen yang frustrasi.
Bahkan, ada yang sampai memohon pengembalian DP untuk kebutuhan mendesak. "Bisa minta kembaliin DP enggak? Buat bayar uang sekolah anak, tolong," tulis seorang pembeli lainnya dengan nada putus asa.
Ironisnya, keluhan-keluhan ini seolah tak digubris oleh pihak ZPT. Banyak konsumen mengeluhkan bahwa pesan yang mereka kirimkan melalui Direct Message Instagram tidak mendapatkan balasan. Padahal, harapan mereka hanya satu: kejelasan mengenai kapan motor listrik impian mereka akan tiba.
Pengumuman libur kantor yang ditempel di pintu memang memberikan sedikit pencerahan mengenai kondisi internal perusahaan. Namun, alasan tersebut dinilai tak sebanding dengan lamanya waktu tunggu yang sudah dialami para konsumen. Keterlambatan pengiriman yang sudah berlangsung berbulan-bulan tentu membutuhkan penjelasan yang lebih komprehensif dan solusi yang konkret.
Upaya konfirmasi langsung kepada pihak ZPT pun menemui jalan buntu. Redaksi telah mencoba menghubungi Andri Suryana, Business Development and Finance ZPT Indonesia, untuk meminta klarifikasi. Namun, pesan WhatsApp yang dikirim sejak Rabu (5/3/2025) tak kunjung mendapatkan balasan, dan panggilan telepon pun tidak diangkat.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi konsumen untuk lebih berhati-hati sebelum melakukan pembelian, terutama untuk produk-produk yang memerlukan proses pengiriman. Penting untuk melakukan riset mendalam mengenai reputasi perusahaan, membaca ulasan dari konsumen lain, dan memastikan adanya perjanjian yang jelas terkait waktu pengiriman dan jaminan pengembalian dana jika terjadi keterlambatan.
Sementara itu, pihak ZPT diharapkan segera memberikan respons dan solusi yang adil bagi para konsumen yang merasa dirugikan. Transparansi dan tanggung jawab adalah kunci untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan menjaga kelangsungan bisnis di tengah persaingan ketat pasar kendaraan listrik.