Jakarta – Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan Suzuki Jimny berwarna kuning dengan gagah berani menerjang banjir yang melanda Jakarta awal pekan ini. Aksi Jimny tersebut memicu beragam komentar dari netizen, ada yang kagum, ada pula yang penasaran dengan batas kemampuannya.
Dalam rekaman tersebut, Jimny terlihat melibas genangan air dengan arus yang cukup deras di sebuah tanjakan. Meski kondisi jalanan terendam, mobil off-road legendaris ini tampak tidak mengalami kesulitan berarti.
Mayoritas warganet memberikan pujian atas ketangguhan Jimny sebagai kendaraan 4×4. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa aksi tersebut masih tergolong "biasa" mengingat ketinggian air yang belum mencapai batas maksimal kemampuan mobil.
"Kalau air masih di bawah ban, ya aman lah. Coba dong pas air sudah separuh kap mesin, baru greget," tulis seorang netizen.
Secara spesifikasi, Suzuki Jimny 3 pintu memang dirancang untuk menghadapi medan berat. Dengan dimensi kompak (panjang 3.625 mm, lebar 1.645 mm, tinggi 1.720 mm) dan ground clearance 210 mm, mobil ini cukup lincah dan memiliki kemampuan off-road yang mumpuni.
Jantung pacunya mengandalkan mesin K15B berkapasitas 1.500 cc yang menghasilkan tenaga 102 PS dan torsi 130 Nm. Sistem penggerak empat roda AllGrip Pro menjadi andalan untuk menaklukkan berbagai jenis permukaan, mulai dari lumpur, pasir, hingga bebatuan.
Fitur-fitur keselamatan seperti Hill Descent Control (HDC), Hill Hold Assist (HHA), Traction Control, dan Electronic Stability Program (ESP) turut melengkapi Jimny, memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengemudi saat melintas di medan yang menantang.
Aksi Jimny menerjang banjir ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya memiliki kendaraan yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Di tengah ancaman banjir yang kerap melanda kota-kota besar, mobil dengan kemampuan off-road seperti Jimny bisa menjadi solusi alternatif untuk mobilitas sehari-hari.
Namun, perlu diingat, kemampuan sebuah kendaraan tetap memiliki batasnya. Pengemudi tetap harus berhati-hati dan mempertimbangkan faktor keselamatan saat melintasi genangan air. Jangan memaksakan diri jika kondisi dirasa terlalu berbahaya.
