Perawatan mobil bukan cuma soal ganti oli, guys. Tune up berkala itu investasi penting buat menjaga performa mobil tetap optimal. Banyak pemilik mobil abai dengan hal ini, padahal dampaknya bisa bikin kantong bolong dan pengalaman berkendara jadi gak nyaman.
Tune up sendiri adalah serangkaian pemeriksaan dan perawatan komponen mesin secara menyeluruh. Tujuannya? Mendeteksi dini potensi masalah dan mengganti komponen yang sudah aus atau rusak.
"Tune up itu kayak general check-up buat mesin mobil. Semua diperiksa, dari filter udara sampai busi," jelas mekanik senior dari bengkel "Ototech", Andri, saat ditemui tim kami.
Lalu, apa yang terjadi kalau mobil jarang di-tune up? Andri menjelaskan beberapa dampak negatifnya:
- Performa Mesin Loyo: Tarikan jadi berat, akselerasi lambat, dan tenaga terasa kurang responsif. Ini karena pembakaran tidak optimal akibat filter kotor, busi aus, atau injektor tersumbat.
- Boros Bahan Bakar: Mesin yang tidak optimal bekerja lebih keras, alhasil konsumsi BBM jadi lebih boros. Bayangkan, tiap bulan harus keluar uang lebih banyak hanya untuk isi bensin!
- Overheating: Sistem pendingin yang tidak terawat dengan baik, seperti radiator yang kotor atau selang yang bocor, bisa menyebabkan mesin overheat. Akibatnya fatal, bisa merusak komponen internal mesin.
- Mogok: Komponen yang rusak dan tidak segera diganti bisa menyebabkan mobil mogok di tengah jalan. Repot kan? Apalagi kalau kejadiannya pas lagi buru-buru.
- Kerusakan Lebih Parah (dan Mahal!): Masalah kecil yang diabaikan bisa berkembang menjadi kerusakan yang lebih besar dan mahal. Misalnya, busi yang mati bisa merusak koil pengapian.
Andri menambahkan, tune up sebaiknya dilakukan secara berkala, idealnya setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung kondisi pemakaian mobil.
"Jangan tunggu sampai ada masalah baru tune up. Lebih baik mencegah daripada mengobati," tegasnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Jadwalkan tune up mobil Anda sekarang juga. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena performa mobil loyo dan dompet jebol!
