New Delhi – Pasar otomotif India tengah mengalami pergeseran besar. Gelombang popularitas Sport Utility Vehicle (SUV) yang tak terbendung memaksa sejumlah pabrikan untuk mengambil langkah strategis, bahkan ekstrem. Salah satu korbannya adalah Suzuki Ciaz, sedan andalan Maruti Suzuki yang terancam dihentikan produksinya pada April 2025 mendatang.

Keputusan pahit ini diambil bukan tanpa alasan. Data menunjukkan penurunan drastis minat konsumen terhadap sedan. Jika pada 2015 pangsa pasar sedan masih mampu mencatatkan angka 20 persen, kini, di tahun 2024, angkanya menyusut menjadi di bawah 10 persen. Sementara itu, SUV justru melesat bak roket, mendominasi lebih dari 50 persen total penjualan kendaraan penumpang di India.

Penjualan Ciaz sendiri terus menunjukkan tren negatif. Angka penjualan di bulan Oktober, November, dan Desember 2024 masing-masing hanya mencapai 659 unit, 597 unit, dan 464 unit. Secara keseluruhan, penjualan Ciaz merosot hingga 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Analis otomotif menilai, salah satu faktor yang memperparah keadaan Ciaz adalah keputusan Maruti Suzuki untuk menghentikan produksi mesin diesel pada 2020. Padahal, varian diesel menyumbang sekitar 30 persen dari total penjualan Ciaz. Dengan hanya mengandalkan mesin bensin 1.5 liter, Ciaz kehilangan daya tarik bagi sebagian konsumen.

"Konsumen India menyukai efisiensi bahan bakar yang ditawarkan mesin diesel, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Hilangnya opsi ini tentu berdampak signifikan pada penjualan Ciaz," ujar seorang pengamat industri otomotif.

Maruti Suzuki kini lebih fokus pada pengembangan dan pemasaran model SUV seperti Grand Vitara, Fronx, dan Jimny. Langkah ini sejalan dengan tren pasar yang sedang berlangsung.

Bagaimana dengan Indonesia?

Nasib serupa juga pernah dialami Suzuki Ciaz di Indonesia. Sempat hadir untuk mengisi ceruk pasar sedan, Ciaz akhirnya dihentikan penjualannya pada 2018. Pangsa pasar sedan yang relatif kecil di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan utama.

Fenomena ini menunjukkan bahwa selera konsumen di pasar otomotif global terus berubah. SUV yang menawarkan kombinasi ruang kabin luas, ground clearance tinggi, dan desain yang gagah, semakin digemari. Sementara itu, sedan yang dulunya merajai jalanan, kini harus berjuang keras untuk mempertahankan eksistensinya. Akankah sedan benar-benar punah? Waktu yang akan menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini