Jakarta – Menjelang mudik Lebaran 2025, masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap maraknya travel gelap. Penghapusan program mudik gratis yang sebelumnya diselenggarakan pemerintah, diprediksi akan memicu peningkatan penggunaan jasa transportasi ilegal ini.

"Tanpa program mudik gratis dari pemerintah, masyarakat dengan budget terbatas cenderung mencari alternatif yang lebih murah dan praktis, dan travel gelap menjadi pilihan yang menggiurkan," ujar pengamat transportasi, Bambang Sudarsono, kepada media, Senin (3/3/2025).

Menurut Bambang, kondisi ini menjadi celah bagi oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menawarkan layanan transportasi ilegal dengan harga yang jauh lebih rendah. Padahal, travel gelap menyimpan berbagai risiko yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.

Bahaya Mengintai di Balik Tarif Murah

Bambang mengingatkan, meskipun menawarkan tarif yang lebih terjangkau, travel gelap tidak menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang. Kendaraan yang digunakan seringkali tidak memenuhi standar keselamatan dan tidak melalui uji KIR (uji kelayakan kendaraan).

"Selain itu, pengemudi travel gelap seringkali adalah sopir tembak yang tidak memiliki lisensi resmi dan jam terbang yang cukup. Hal ini tentu sangat berisiko," tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa penumpang travel gelap tidak akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja jika terjadi kecelakaan. Hal ini disebabkan karena travel gelap tidak memiliki izin operasional dan tidak membayar asuransi untuk penumpangnya.

Ciri-ciri Travel Gelap yang Perlu Diketahui

Untuk menghindari menjadi korban travel gelap, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri dari penyedia jasa transportasi ilegal ini. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Tidak memiliki izin operasional: Travel gelap biasanya beroperasi tanpa izin resmi dari Dinas Perhubungan.
  • Tarif yang terlalu murah: Waspadalah jika tarif yang ditawarkan jauh lebih rendah dari tarif bus atau travel resmi.
  • Pemasaran melalui media sosial: Travel gelap seringkali memasarkan jasanya melalui grup-grup media sosial atau komunitas online.
  • Kendaraan pribadi dengan plat hitam: Travel gelap umumnya menggunakan kendaraan pribadi dengan plat hitam, seperti mobil keluarga atau minibus.
  • Tidak ada kepastian jadwal keberangkatan: Jadwal keberangkatan travel gelap seringkali tidak pasti dan berubah-ubah.

Pilihan Aman untuk Mudik Lebaran

Bambang menyarankan masyarakat untuk memilih moda transportasi yang aman dan legal saat mudik Lebaran. Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  • Bus AKAP: Pilih bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang resmi dan memiliki izin operasional. Pastikan bus dalam kondisi baik dan pengemudi memiliki lisensi yang sah.
  • Kereta Api: Kereta api adalah pilihan yang aman dan nyaman untuk mudik Lebaran. Pesan tiket jauh-jauh hari karena biasanya cepat habis.
  • Pesawat Terbang: Jika memungkinkan, gunakan pesawat terbang sebagai alternatif transportasi. Meskipun lebih mahal, pesawat terbang menawarkan waktu tempuh yang lebih singkat.

"Yang terpenting, selalu utamakan keselamatan dan kenyamanan dalam memilih moda transportasi. Jangan tergiur dengan tarif murah yang justru membahayakan diri sendiri dan keluarga," pungkas Bambang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini