Memilih bahan bakar minyak (BBM) yang tepat untuk kendaraan bukan sekadar mengisi tangki. Lebih dari itu, pilihan BBM berdampak signifikan pada performa mesin, efisiensi bahan bakar, hingga usia pakai komponen mobil.
Banyak pemilik mobil seringkali mengabaikan spesifikasi BBM yang direkomendasikan pabrikan. Padahal, mobil modern dengan teknologi canggih memerlukan BBM dengan oktan yang sesuai untuk pembakaran optimal.
"Mobil sekarang itu beda, mas. Kompresi mesinnya tinggi. Kalau dikasih bensin ‘biasa’ ya nggak maksimal," ujar seorang mekanik senior di Jakarta Pusat, Anton, saat ditemui baru-baru ini.
Anton menjelaskan, mesin dengan rasio kompresi tinggi didesain untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar. Namun, potensi ini hanya bisa diraih jika didukung oleh BBM dengan oktan yang sesuai.
"Bayangkan gini, mesin butuh oktan 92, eh malah dikasih oktan 90. Tenaga pasti ngempos, tarikan berat, apalagi pas nanjak," imbuhnya.
Selain masalah performa, penggunaan BBM yang tidak sesuai juga berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang. Pembakaran yang tidak sempurna akibat oktan yang rendah dapat memicu penumpukan kerak karbon di ruang bakar.
"Kerak karbon itu kayak ‘sampah’ di mesin. Lama-lama bikin performa turun, boros bensin, bahkan bisa merusak komponen," jelas Anton.
Lalu, bagaimana cara memilih BBM yang tepat?
- Lihat Buku Manual Kendaraan: Ini adalah langkah paling penting. Pabrikan selalu merekomendasikan jenis BBM yang ideal untuk mobil Anda.
- Pahami Angka Oktan (RON): Angka oktan menunjukkan ketahanan bahan bakar terhadap ketukan (knocking). Semakin tinggi angka oktan, semakin baik untuk mesin dengan kompresi tinggi.
- Perhatikan Kondisi Kendaraan: Jika mobil Anda sudah berumur, konsultasikan dengan mekanik terpercaya mengenai jenis BBM yang paling cocok.
Dengan memilih BBM yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan performa mobil, tetapi juga menjaga keawetan mesin dan menghemat biaya perawatan jangka panjang. Jadi, jangan anggap remeh soal BBM!
