Beredarnya kabar tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan di berbagai daerah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemilik kendaraan. Selain merugikan secara finansial, penggunaan BBM ilegal ini berpotensi besar merusak sistem bahan bakar dan menurunkan performa mesin secara signifikan.

Ahli otomotif menyebutkan bahwa BBM oplosan seringkali mengandung campuran zat yang tidak sesuai standar, seperti pelarut atau zat aditif yang tidak teruji. Dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari penumpukan residu di injektor, filter bahan bakar yang tersumbat, hingga pembakaran yang tidak sempurna.

"BBM oplosan ini seperti ‘bom waktu’ bagi mesin," ujar mekanik senior di sebuah bengkel ternama di Jakarta. "Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti korosi pada tangki dan saluran bahan bakar, bahkan kerusakan komponen mesin yang vital."

Dampak Buruk BBM Oplosan pada Kendaraan:

  • Performa Menurun: Kendaraan terasa kurang bertenaga, akselerasi lambat, dan seringkali tersendat-sendat.
  • Boros Bahan Bakar: Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat drastis.
  • Kerusakan Injektor: Penumpukan residu pada injektor menyebabkan penyemprotan bahan bakar tidak optimal.
  • Kerusakan Filter Bahan Bakar: Filter bahan bakar lebih cepat kotor dan tersumbat, membatasi aliran bahan bakar ke mesin.
  • Korosi: Kandungan zat kimia yang tidak sesuai standar dalam BBM oplosan dapat memicu korosi pada tangki dan saluran bahan bakar.
  • Emisi Gas Buang Meningkat: Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi dan berbahaya bagi lingkungan.

Tips Mencegah Dampak Negatif BBM Oplosan:

Meskipun sulit untuk memastikan kualitas BBM yang dibeli di SPBU, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat BBM oplosan:

  1. Pilih SPBU Terpercaya: Usahakan untuk selalu mengisi bahan bakar di SPBU yang memiliki reputasi baik dan terpercaya. Hindari SPBU yang terlihat kurang terawat atau mencurigakan.

  2. Rasakan Perbedaan: Perhatikan performa kendaraan setelah mengisi bahan bakar. Jika terasa ada perbedaan yang signifikan, seperti tenaga yang berkurang atau akselerasi yang lambat, segera lakukan pengecekan.

  3. Perawatan Rutin: Lakukan perawatan rutin pada sistem bahan bakar, seperti penggantian filter bahan bakar secara berkala dan pembersihan injektor.

  4. Gunakan Aditif Bahan Bakar: Pertimbangkan penggunaan aditif bahan bakar berkualitas untuk membantu membersihkan injektor dan menjaga performa mesin.

  5. Kurangi Penumpukan Karbon: Secara rutin lakukan pembersihan ruang bakar dengan carbon cleaner atau catalytic cleaner.

  6. Rutin Ganti Oli Mesin: Pastikan penggantian oli mesin dilakukan secara berkala.

"Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati," tegas ahli otomotif tersebut. "Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi kendaraan dari dampak buruk BBM oplosan dan memastikan performa mesin tetap optimal."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini