Jakarta – Kasus korupsi yang menimpa Pertamina dan mencuatnya isu Pertamax oplosan nampaknya berdampak signifikan pada kepercayaan konsumen. Masyarakat kini ramai-ramai beralih ke merek bahan bakar lain, menyebabkan antrean panjang mengular di SPBU Shell di berbagai daerah.
Fenomena ini terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial. Terlihat kendaraan mengantre hingga ke bahu jalan, menunggu giliran untuk mengisi bahan bakar di SPBU Shell.
Pengamat kebijakan publik, Agus Suryanto, menilai bahwa kasus korupsi tersebut telah menggerus kepercayaan publik terhadap Pertamina. "Konsumen merasa kecewa dan mencari alternatif lain yang dianggap lebih terpercaya. SPBU swasta seperti Shell menjadi pilihan karena menawarkan kualitas dan pelayanan yang dianggap lebih baik," ujarnya saat dihubungi, Kamis (27/2/2025).
Agus menambahkan, peralihan konsumen ini menjadi sinyal penting bagi Pertamina untuk segera berbenah. "Pertamina harus segera melakukan evaluasi internal, meningkatkan pengawasan, dan menjamin kualitas produk agar kepercayaan konsumen dapat pulih kembali," tegasnya.
Di sisi lain, fenomena antrean panjang di SPBU Shell ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan SPBU swasta untuk memenuhi lonjakan permintaan. Pemerintah dan pihak terkait perlu mengantisipasi potensi masalah distribusi dan memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa kepercayaan konsumen adalah aset yang sangat berharga. Kehilangan kepercayaan, apalagi karena isu korupsi, dapat berdampak besar bagi kelangsungan bisnis dan citra perusahaan.