Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah serius mematangkan rencana pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pengemudi ojek online (ojol). Namun, tidak semua mitra akan otomatis menerima tunjangan ini. Kriteria penerima THR akan difokuskan pada pengemudi yang aktif, loyal, dan memenuhi persyaratan tertentu.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengungkapkan, skema THR untuk ojol masih dalam tahap pembahasan intensif antara pemerintah dan pihak aplikator. Prioritas utama adalah memastikan bahwa THR tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi pengemudi yang benar-benar membutuhkan.
"Kita ingin memberikan apresiasi kepada pengemudi yang aktif dan loyal. Mereka yang secara konsisten memberikan layanan terbaik kepada konsumen," ujar Immanuel, Jumat (28/2).
Kriteria Penerima THR Ojol
Menurut Immanuel, ada dua kriteria utama yang menjadi pertimbangan dalam menentukan penerima THR ojol. Pertama, adalah tingkat aktivitas pengemudi. Aplikator akan mengevaluasi data perjalanan mitra selama setahun terakhir untuk mengidentifikasi pengemudi yang paling rajin dan produktif.
Kedua, adalah loyalitas pengemudi terhadap satu platform aplikasi. Pemerintah mengusulkan agar THR diberikan kepada pengemudi yang hanya terdaftar di satu aplikasi saja. Tujuannya adalah menghindari praktik "berburu" THR dari beberapa platform sekaligus.
"Kita ingin mendorong loyalitas dan komitmen pengemudi terhadap satu platform. Dengan demikian, mereka akan lebih fokus dan termotivasi untuk memberikan layanan terbaik," jelas Immanuel.
Skema THR: Tunai Bukan Sembako
Pemerintah dan aplikator tengah mempertimbangkan tiga skema bonus yang mungkin diberikan kepada mitra pengemudi, yaitu THR, bantuan hari raya, atau bonus hari raya. Apapun skema yang dipilih, Immanuel menegaskan bahwa tunjangan harus diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan dalam bentuk sembako atau barang-barang lainnya.
"Kita ingin memberikan keleluasaan kepada pengemudi untuk menggunakan THR sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Uang tunai memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan sembako," tegas Immanuel.
Target Waktu dan Harapan
Pemerintah menargetkan pembahasan dan negosiasi terkait THR ojol dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Immanuel berharap, keputusan akhir yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi pengemudi ojol dan memberikan sedikit kebahagiaan di hari raya.
"Kita terus berjuang agar pengemudi ojol mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Setelah hampir 10 tahun, semoga tahun ini mereka bisa merasakan manfaat THR," pungkas Immanuel.
Pemerintah berharap, pemberian THR ini tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi pengemudi ojol, tetapi juga meningkatkan motivasi dan kualitas layanan mereka kepada masyarakat.