Jakarta – Deddy Corbuzier, figur publik yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan, blak-blakan menyatakan ketertarikannya pada kendaraan taktis (rantis) Maung MV3 buatan PT Pindad. Bukan sekadar minat, Deddy bahkan siap membeli Maung dengan menggunakan dana pribadinya.
Ketertarikan Deddy pada Maung ternyata sudah lama bersemi. Ia mengaku, sejak pertama kali melihat rantis tersebut, pertanyaan pertama yang dilontarkannya pada Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad adalah: "Apakah Maung akan dijual untuk sipil?".
Meskipun saat ini Maung belum tersedia untuk pasar sipil dan harganya pun belum diumumkan secara resmi, Deddy tetap antusias. "Saya beli pakai uang sendiri saja," tegasnya, menunjukkan keseriusannya untuk memiliki kendaraan yang identik dengan ketangguhan tersebut.
Keinginan Deddy ini seolah menjadi sinyal kuat akan potensi Maung di kalangan masyarakat sipil. Rantis yang awalnya dirancang untuk kebutuhan militer, kini mulai dilirik sebagai kendaraan hobi atau koleksi yang unik dan maskulin.
PT Pindad sendiri tengah berupaya untuk memperluas jangkauan pasar Maung. Saat ini, fokus utama adalah menyiapkan Maung Garuda yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas menteri. Proses sertifikasi untuk pasar sipil pun sedang dikejar, dengan harapan dapat segera dirampungkan.
"Kami sedang menyiapkan sertifikasinya nanti dengan Kementerian Perhubungan, dengan BPSJSKB untuk pasar sipil," jelas Direktur Teknik dan Pengembangan Pindad, Prima Kharisma.
Setelah proses sertifikasi selesai, Pindad berencana untuk melakukan ekspansi pasar yang lebih luas. Tahap awal kemungkinan akan menyasar instansi kementerian, sebelum akhirnya membuka penjualan untuk masyarakat umum.
Antusiasme Deddy Corbuzier terhadap Maung Pindad bisa jadi merupakan representasi dari minat masyarakat terhadap produk-produk industri pertahanan dalam negeri. Jika Maung berhasil dipasarkan untuk sipil, bukan tidak mungkin kendaraan ini akan menjadi ikon baru yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Lebih dari sekadar kendaraan, Maung dapat menjadi simbol kemandirian industri pertahanan dan kebanggaan nasional. Kehadirannya di jalanan akan mengingatkan masyarakat akan kemampuan anak bangsa dalam menciptakan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di kancah global.