Jakarta – Fenomena sales mobil premium yang lebih gigih menawarkan produk mereka dibanding sales mobil kelas menengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Unggahan seorang warganet yang mengamati perbedaan pendekatan ini di sebuah pameran otomotif memicu diskusi menarik tentang strategi penjualan dan persepsi terhadap konsumen.

Pengamat marketing, Roy Suryo, angkat bicara mengenai fenomena ini. Menurutnya, agresivitas sales mobil premium bukan tanpa alasan. "Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama, nilai transaksi mobil premium tentu jauh lebih tinggi. Otomatis, insentif yang didapat sales juga lebih besar," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Roy menambahkan, target pasar mobil premium juga lebih spesifik. "Sales mobil premium harus pandai membaca potensi konsumen. Mereka dilatih untuk tidak menilai dari penampilan semata, karena konsumen potensial bisa datang dari berbagai kalangan," jelasnya.

Pendapat ini sejalan dengan pernyataan resmi dari BMW Group Indonesia. Mereka menekankan pentingnya pelatihan komprehensif bagi para sales, tidak hanya mengenai produk, tetapi juga pendekatan emosional dan membangun hubungan profesional dengan pelanggan. Mercedes-Benz juga menerapkan hal serupa, dengan pelatihan berkala dan monitor terhadap kinerja tenaga penjual mereka.

Namun, bagaimana dengan sales mobil kelas menengah yang terkesan lebih santai? Roy berpendapat, hal ini bisa jadi strategi yang berbeda, atau justru kelemahan. "Mungkin mereka mengandalkan brand awareness yang sudah kuat. Atau, bisa jadi mereka kurang termotivasi karena insentif yang lebih kecil," katanya.

Lebih lanjut, Roy menyarankan agar semua sales mobil, tanpa memandang kelas produk, untuk lebih proaktif dan responsif terhadap konsumen. "Di era digital ini, konsumen semakin cerdas dan memiliki banyak pilihan. Sales yang bisa memberikan pelayanan terbaik dan memahami kebutuhan konsumen akan lebih unggul," pungkasnya.

Fenomena ini menjadi pelajaran berharga bagi industri otomotif, khususnya dalam hal strategi penjualan dan pelayanan konsumen. Konsumen modern mengharapkan pengalaman yang personal dan relevan, terlepas dari merek atau harga produk yang ditawarkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini