Jakarta – GAC AION, pabrikan otomotif asal Tiongkok, menunjukkan ambisi besar untuk menguasai pasar mobil listrik di Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Presiden GAC International, Wei Haigang, saat ditemui di sela-sela pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Haigang mengungkapkan kepuasannya atas performa GAC AION selama 10 bulan kehadirannya di Tanah Air.
"Kami sangat senang dengan respons pasar Indonesia terhadap produk-produk AION. Meskipun terbilang baru, kami melihat antusiasme yang tinggi dari konsumen," ujarnya.
GAC AION secara resmi memasuki pasar Indonesia pada April 2024, namun penjualan baru dimulai pada September di tahun yang sama. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan wholesales GAC AION dari September hingga Desember mencapai 1.240 unit. Angka ini menempatkan mereka dalam jajaran lima besar merek mobil China terlaris di Indonesia pada tahun lalu.
Haigang melihat Indonesia sebagai pasar strategis dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar, khususnya untuk kendaraan listrik. Kemitraan dengan Indomobil Group, menurutnya, menjadi kunci untuk memperkuat posisi GAC AION di pasar domestik.
"Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi GAC dan AION Group, terutama di kawasan Asia Tenggara. Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk menghadirkan produk-produk terbaru dan tercanggih bagi konsumen Indonesia," imbuhnya.
Salah satu langkah strategis yang akan diambil GAC AION adalah mempercepat proses Completely Knocked Down (CKD) atau perakitan lokal. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk di pasar.
"Kami telah memperkenalkan beberapa model seperti AION Y Plus dan Hyper HT tahun lalu, dan tahun ini kami akan meluncurkan AION V. Semuanya akan diproduksi secara CKD di Indonesia," pungkas Haigang. Dengan langkah ini, GAC AION berharap dapat semakin memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri mobil listrik Indonesia.