Radiator baru sudah terpasang, tapi mesin mobil masih saja panas? Jangan langsung panik! Bisa jadi, biang keroknya bukan cuma radiator yang lama, tapi juga tutup radiator yang terlupakan.
Banyak pemilik mobil mengabaikan penggantian tutup radiator saat mengganti radiator itu sendiri. Padahal, kedua komponen ini bekerja bak pasangan yang tak terpisahkan dalam menjaga suhu ideal mesin. Lantas, mengapa tutup radiator sama pentingnya?
"Seringkali, radiator diganti karena usia dan akhirnya pecah. Tapi, masalah overheating tetap muncul setelah penggantian. Salah satu penyebab utama yang sering terlewat adalah tutup radiator yang tidak ikut diganti," ungkap seorang ahli dari produsen radiator ternama.
Tutup radiator bukan sekadar penutup biasa. Di dalamnya terdapat katup tekanan tinggi dan katup vakum yang mengatur sirkulasi cairan pendingin (coolant) antara radiator dan tangki cadangan. Seiring waktu, kekuatan pegas katup ini bisa melemah atau berubah.
"Katup vakum berfungsi menarik coolant dari tangki cadangan ke radiator saat terjadi kevakuman. Sementara itu, katup tekanan mengatur aliran coolant dari radiator ke tangki cadangan saat tekanan di dalam radiator terlalu tinggi," jelasnya.
Jika pegas katup sudah aus, sirkulasi coolant menjadi tidak optimal. Akibatnya, mesin bisa mengalami overheating meskipun radiator sudah diganti baru.
Oleh karena itu, para ahli sangat menyarankan untuk selalu mengganti tutup radiator bersamaan dengan radiatornya. Tujuannya adalah untuk memastikan sistem pendingin bekerja maksimal dan mencegah masalah overheating di kemudian hari.
"Dengan mengganti keduanya, masalah overheating bisa diatasi secara tuntas dan performa mesin pun tetap terjaga," pungkasnya. Jadi, jangan lupa, radiator baru, tutup radiator pun baru!