Mendekati bulan Ramadan, isu mudik dengan sepeda motor kembali mencuat. Pengamat keselamatan jalan Raya, Budi Santoso, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas terkait larangan membawa anak kecil saat mudik menggunakan sepeda motor. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat tingginya risiko kecelakaan dan dampak kesehatan yang mungkin timbul pada anak.
"Pemerintah perlu berani mengambil kebijakan yang tidak populer tapi esensial untuk melindungi anak-anak," ujar Budi, Rabu (20/3/2024). "Kita bicara tentang keselamatan generasi penerus bangsa, bukan sekadar kenyamanan sesaat."
Menurut Budi, meskipun sepeda motor menjadi pilihan utama bagi sebagian pemudik karena alasan ekonomi, keselamatan anak tidak boleh dikorbankan. Faktor-faktor seperti postur tubuh anak yang belum sempurna, daya tahan yang rendah terhadap cuaca ekstrem, dan risiko terpapar polusi udara menjadi perhatian utama.
"Anak kecil rentan terhadap guncangan, perubahan suhu, dan polusi. Perjalanan jauh dengan motor bisa memicu masalah kesehatan serius, bahkan berakibat fatal jika terjadi kecelakaan," tegasnya.
Lebih lanjut, Budi menyoroti minimnya perlindungan yang didapatkan anak saat berada di sepeda motor. Helm yang tidak sesuai ukuran, posisi duduk yang tidak ergonomis, dan potensi terhimpit di antara orang tua semakin meningkatkan risiko cedera parah jika terjadi insiden di jalan.
"Kita sering melihat orang tua membonceng anak kecil tanpa perlengkapan keselamatan yang memadai. Ini sangat berbahaya. Pemerintah harus mengedukasi masyarakat tentang risiko ini dan memberikan alternatif transportasi yang lebih aman," imbuhnya.
Sebagai solusi, Budi mendorong pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas program mudik gratis menggunakan bus dan kereta api. Selain itu, ia juga menyarankan adanya subsidi transportasi bagi keluarga kurang mampu agar mereka dapat memilih moda transportasi yang lebih aman dan nyaman.
"Pemerintah harus hadir memberikan solusi konkret. Jangan hanya melarang, tapi berikan alternatif yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat," pungkasnya. "Keselamatan anak adalah tanggung jawab kita bersama."