Jakarta – Era kendaraan listrik (EV) kian nyata di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa penanganan mobil listrik yang mogok berbeda jauh dengan mobil konvensional? Salah langkah, risiko lebih besar mengintai.

Mogok pada mobil bensin atau diesel umumnya berkutat pada masalah sistem bahan bakar atau kelistrikan sederhana. Busi, aki, atau pompa bensin menjadi tersangka utama. Sementara, EV punya kerumitan tersendiri. Baterai bertegangan tinggi dan sistem manajemen daya yang kompleks menjadi jantung masalah.

"Jangan coba-coba ‘mengutak-atik’ sendiri jika mobil listrik Anda mogok. Sistem tegangan tinggi sangat berbahaya bagi yang tidak terlatih," tegas Antonius Arya, pakar otomotif independen, saat dihubungi (tanggal hari ini).

Menurutnya, baterai, sistem pendinginan baterai, dan perangkat lunak (software) yang mengatur aliran daya adalah titik-titik kritis yang perlu diperhatikan. Kerusakan pada komponen-komponen ini memerlukan penanganan khusus.

Panggil Ahli, Hindari Dorong!

Langkah terbaik saat EV mogok adalah menghubungi layanan darurat atau bengkel resmi bersertifikasi EV. Mereka memiliki peralatan dan teknisi yang terlatih untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah dengan aman.

Lupakan ide mendorong mobil seperti saat mobil konvensional mogok. Pada EV, tindakan ini justru berpotensi merusak sistem regenerative braking (pengereman regeneratif). Sistem ini memanfaatkan energi kinetik saat pengereman untuk mengisi ulang baterai. Jika dipaksa mendorong, sistem ini bisa bermasalah.

"Solusi paling aman adalah menggunakan towing dengan metode roda diangkat sepenuhnya (flatbed tow truck). Ini mencegah roda berputar dan merusak sistem regenerative braking," jelas Arya.

Cegah Mogok Lebih Baik dari Mengobati

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah ini sangat relevan bagi pemilik EV. Perhatikan indikator daya baterai secara seksama. Jangan biarkan baterai benar-benar habis sebelum mengisi ulang. Kondisi baterai kosong total (stranded battery) bisa membuat mobil tidak bisa dinyalakan sama sekali dan memerlukan penanganan khusus yang lebih rumit.

Selain itu, perhatikan juga kondisi ban. Tekanan angin yang kurang ideal bisa mempengaruhi efisiensi penggunaan baterai dan memperpendek jarak tempuh.

Memahami perbedaan penanganan saat mogok, baik pada mobil listrik maupun konvensional, adalah kunci keselamatan dan kenyamanan berkendara. Jadi, jangan panik dan selalu utamakan keselamatan!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini