Motor-motor asal China sempat membanjiri pasar Indonesia di era 2000-an. Harganya yang miring jadi daya tarik utama, meskipun kualitasnya seringkali dipertanyakan. Merek-merek seperti APPKTM (dengan jargon KTM ‘Inul’-nya), Jialing, Sanex, hingga Zhongsen, pernah meramaikan jalanan Indonesia. Namun, gelombang itu meredup seiring waktu.
Kini, merek asal China kembali mencoba peruntungan. QJMotor, produsen motor raksasa dari Tiongkok, menunjukkan keseriusannya dengan membangun pabrik di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat. Ini adalah pabrik pertama QJMotor di luar negeri. Sebuah langkah yang menunjukkan komitmen jangka panjang, bukan sekadar numpang lewat.
"Kita juga kan punya pabrik yang sedang lagi dibangun. Di Delta Mas. Nah itu juga membuktikan bahwa kita serius," ujar Budi Kurniawan, Vice President Branding dan Marketing Communication QJMotor Industry Indonesia, di sela-sela pameran otomotif di Jakarta.
QJMotor tak hanya berani berinvestasi dalam bentuk pabrik. Mereka juga mengklaim kualitas produknya mumpuni. Bahkan, QJMotor telah membuktikan diri di ajang balap dunia seperti Moto3, Moto2, dan World Superbike (WSBK).
"Tidak mungkin dia bisa ikut WSBK kalau kualitasnya tidak baik. Karena WSBK itu adalah mass production motorcycle," tegas Budi.
Untuk merebut hati konsumen Indonesia, QJMotor menyiapkan strategi matang. Salah satunya adalah jaringan dealer 3S (Sales, Service, Spare Part) yang akan terus diperluas. Targetnya, 20 dealer 3S sudah beroperasi pada akhir tahun ini. Saat ini, mereka sudah memiliki sembilan dealer.
Yang lebih menarik, QJMotor berani memberikan garansi yang cukup panjang untuk produknya. Garansi rangka diberikan selama 5 tahun atau 50.000 kilometer, mesin selama 3 tahun atau 36.000 kilometer, dan kelistrikan selama 2 tahun atau 24.000 kilometer. Sebuah jaminan yang berani, dan bisa jadi modal penting untuk membangun kepercayaan konsumen.
"Kalau untuk garansi rangka sendiri 5 tahun atau 50.000 kilometer Kalau untuk mesin kita di 3 tahun atau 36.000 kilometer. Kalau di kelistrikannya 2 tahun atau 24.000 kilometer," kata Irvan Yuniardi, VP Aftersales & Commercial Service PT QJMotor Industry Indonesia.
QJMotor bukan pemain baru di dunia otomotif. Didirikan pada tahun 1985, perusahaan ini telah mengakuisisi merek Benelli pada tahun 2005, menjadi bagian dari GEELY HOLDING pada tahun 2016, dan bekerja sama dengan Harley Davidson pada tahun 2019. Mereka juga menggandeng pemasok komponen ternama seperti Marzocchi, Kayaba, Brembo, dan Bosch untuk memastikan kualitas produknya.
Dengan modal investasi pabrik, partisipasi di ajang balap dunia, jaringan dealer yang terus berkembang, serta garansi yang berani, QJMotor mencoba membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pemain hit and run seperti merek-merek China sebelumnya. Mampukah QJMotor merebut hati konsumen Indonesia dan membangun citra positif untuk motor-motor asal China? Waktu yang akan menjawab.