Jakarta – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah berdampak pada sektor otomotif, khususnya penjualan fleet atau kendaraan operasional perusahaan. Suzuki Indonesia merasakan imbasnya, dengan penundaan pembelian oleh beberapa lembaga pemerintahan.

"Ada beberapa sektor yang tertunda, bahkan kita sudah merasakannya sejak Januari 2025. Ada lembaga pemerintahan yang menahan pembelian hingga 100 unit," ungkap Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Aliftia Rizki Annisa, baru-baru ini.

Namun, di tengah tantangan tersebut, Suzuki Indonesia justru melihat peluang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Program ini menjadi angin segar bagi penjualan Suzuki, terutama untuk pengadaan unit kendaraan pendukung operasional dapur MBG.

"Kita ada makan gratis, terpilih untuk pengadaan unit dari Suzuki. Base 3 kami sudah kontribusi 600 unit, dan ini akan berlanjut. Pemerintah menargetkan menciptakan 5.000 dapur, yang membutuhkan 2 kendaraan per dapur. Artinya, ada potensi kebutuhan 10.000 unit," jelas Ica.

Selain program MBG, fokus pemerintah pada sektor kesehatan juga memberikan dampak positif. Pengadaan mobil pelayanan kesehatan seperti APV untuk dinas kesehatan terus berlanjut. Rencana pembangunan rumah sakit tipe D juga membuka peluang pengadaan ambulans yang umumnya menggunakan basis kendaraan APV.

Suzuki Indonesia menyatakan rasa syukur atas kepercayaan pemerintah yang terus menggunakan produk mereka sebagai kendaraan operasional.

"Perbandingan antara Goverment dan Corporate, dalam setahun kita bisa menjual 3.600 unit kendaraan untuk Goverment. Permintaan terbanyak adalah New Carry dan Suzuki APV. New Carry menjadi kontributor utama penjualan fleet dengan persentase 50 persen, disusul APV, XL7, dan Ertiga," imbuh Ica.

Sepanjang tahun 2024, penjualan fleet Suzuki mencapai hampir 15.000 unit, berkontribusi 21% terhadap total retail sales Suzuki. New Carry mendominasi dengan porsi 46%, diikuti APV sebesar 19%. Di segmen mobil penumpang, New XL7 memimpin dengan 15%, disusul All New Ertiga sebesar 13%.

Penjualan fleet Suzuki banyak diminati oleh pelaku usaha dan pengusaha di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek dengan kontribusi 41%. Permintaan juga tinggi di Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa Suzuki masih menjadi pilihan utama untuk kebutuhan kendaraan operasional bisnis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini