Chilgok – Era mobil listrik (EV) makin ngebut! Di Korea Selatan, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) jadi tulang punggung mobilitas. Tim kami berkesempatan menjajal langsung SPKLU di rest area Chilgok, Korea Selatan (1/2/2025), dan menemukan beberapa fakta menarik.

Mirip dengan SPKLU di Indonesia, di sini tersedia dua jenis pengisian daya: standar dan cepat (fast charging). Namun, di rest area ini, hanya tersedia fast charging. Area pengisian ini cukup luas, mampu menampung hingga enam mobil listrik sekaligus. Saat kami berkunjung, terlihat beberapa EV sedang mengisi daya, termasuk truk listrik Hyundai Porter EV.

Inovasi Notifikasi Daya

Yang bikin geleng-geleng kepala adalah notifikasi daya baterai yang terpasang di atap SPKLU. Jadi, bukan cuma pemilik mobil yang tahu sudah berapa persen baterai terisi, tapi semua orang bisa lihat! Ini jelas memudahkan pemilik mobil untuk memantau proses pengisian dari jauh atau sambil istirahat.

Tarif dan Waktu Pengisian

Soal biaya, pemilik EV harus merogoh kocek antara 310 KRW (sekitar Rp 3.500) hingga 560 KRW (sekitar Rp 6.300) per kWh. Waktu pengisian bervariasi tergantung jenis dan model mobil. Contohnya, untuk mengisi baterai Ioniq 9 dari 10% hingga 80% dengan fast charging, butuh waktu sekitar 24 menit.

Harga Tak Jauh Beda dengan RI

Tarif SPKLU di Korea Selatan ternyata nggak jauh beda dengan di Indonesia. Sebagai perbandingan, biaya pengisian daya di SPKLU PLN adalah sekitar Rp 2.466 per kWh.

Kesimpulan

SPKLU di Korea Selatan menunjukkan keseriusan negara ini dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik. Dengan fasilitas fast charging, notifikasi daya yang inovatif, dan harga yang kompetitif, SPKLU di Korea Selatan bisa jadi inspirasi untuk pengembangan infrastruktur serupa di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini