Kabar baik bagi para peminat mobil ramah lingkungan! Pemerintah resmi memberikan insentif berupa potongan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil hybrid mulai tahun 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan mobil hybrid dan mempercepat transisi menuju era kendaraan yang lebih berkelanjutan.

"Insentif ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap industri otomotif, sekaligus upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan," ujar seorang sumber terpercaya dari Kementerian Perindustrian.

Keputusan ini disambut baik oleh para produsen mobil. Beberapa merek otomotif ternama seperti Toyota dan Suzuki langsung mengumumkan penyesuaian harga untuk model-model hybrid mereka. Toyota, misalnya, menurunkan harga Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid hingga Rp 13 juta. Sementara itu, Suzuki memangkas harga Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid sebesar Rp 5-6 juta.

"Penurunan harga ini tentu akan membuat mobil hybrid semakin terjangkau dan menarik bagi konsumen," kata seorang pengamat otomotif. "Ini adalah momentum yang tepat untuk beralih ke kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan."

Kebijakan insentif ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa insentif PPnBM akan diberikan kepada kendaraan bermotor roda empat dengan emisi karbon rendah, termasuk mobil hybrid.

Namun, tidak semua mobil hybrid akan mendapatkan insentif ini. PMK No. 12 Tahun 2025 mengatur kriteria khusus untuk mobil hybrid yang berhak menerima potongan PPnBM. Secara garis besar, insentif diberikan untuk tiga jenis mobil hybrid yang memenuhi standar emisi dan kandungan lokal tertentu.

Dengan adanya insentif ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli mobil hybrid. Selain mendapatkan harga yang lebih terjangkau, pemilik mobil hybrid juga turut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

"Ini adalah langkah positif untuk mendorong perkembangan industri otomotif yang berkelanjutan di Indonesia," pungkas sumber tersebut. "Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan kendaraan ramah lingkungan."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini